“Kaaamu lagi.” Sinar berdecak dan menatap malas.“Hai, lama, ya, kita nggak ketemu? Kamu hamil, ya? Udah berapa bulan?”“Berisik!” seru Sinar kemudian menggandeng Jericho. Pergi meninggalkan wanita yang sudah membuat pernikahannya berantakan.“Selamat, ya, sudah jadi janda.”Langkah Sinar berhenti detik itu juga.“Siapa, sih, Nar?” tanya Jericho berbalik lebih dulu, tetapi tubuhnya ditahan oleh Sinar.“Makasih ucapannya.” Sinar menghabiskan jarak dan menatap angkuh pada Melati. “Rasanya legaaa banget, karena nggak perlu lagi mikirin perempuan murahan yang bisanya cuma jadi parasit di rumah tangga orang lain.”Jericho yang paham dengan maksud Sinar, lantas melepas tawa singkat. Menatap remeh pada wanita ramping berambut pendek sebahu itu.“Eh! Kamu, kan, dicerai karena ulahmu sendiri,” ujar Melati lalu menatap pada pria berdarah campuran di sisi Sinar. “Kamu jalan sama cowok lain, kan?”Sinar terkekeh. Ternyata, Melati juga salah paham. Namun, sudahlah. Sinar juga tidak ingin memberi pe
Terakhir Diperbarui : 2025-06-12 Baca selengkapnya