“Boleh gabung?” tanya Bintang tersenyum ramah. Makan siangnya dengan rekannya telah selesai dan ia menyempatkan diri menghampiri meja Bima yang bersebelahan.Sebelumnya, mereka sempat bertegur sapa secara singkat, sebelum akhirnya kembali ke meja masing-masing.“Pasti boleh, Pak,” sahut Bima mempersilakan pria itu duduk, dengan merentangkan satu tangan pada kursi kosong di samping Sinar. “Silakan duduk. Mau pesan apa?”Bintang terkekeh sembari duduk di sebelah Sinar. “Saya sudah makan barusan, jadi, terima kasih.”Tatapan Bintang beralih pada Sinar. Wanita itu memakai baju santai, bukan pakaian formal. “Nggak ngantor?”Sinar tersenyum canggung. “Cuti, Pak,” jawabnya memberi alasan yang cukup masuk akal.“Kamu sakit?” tebak Bintang melihat wajah Sinar yang tidak secerah biasanya. Wanita itu tampak kuyu, dengan lingkar hitam yang menghiasi binar matanya.“Nggak,” jawab Sinar menggeleng. Menendang kaki Bima yang tampak ingin menjawab pertanyaan Bintang. “Saya sehat, kok, Pak.”“Lebih bai
Terakhir Diperbarui : 2025-06-04 Baca selengkapnya