Anggi tanpa sadar mengikuti langkah Luis sambil mendengus kesal. "Kamu ini benar-benar nggak masuk akal, omong kosong!""Mina sedang berada di saat paling sulit, kamu masih mau berdebat soal ini denganku? Eh, untuk apa aku ke sini? Aku mau tunggu di pintu saja," ucap Anggi dan hendak berbalik.Luis menariknya lalu menekan Anggi duduk di kursi empuk. "Anggi, Anggi, dari sini kita juga bisa melihatnya. Hanya saja agak jauh, supaya nggak menghalangi orang yang keluar masuk membawa air panas. Kalau sampai ada yang terburu-buru dan menabrakmu, mereka punya berapa nyawa untuk menebus itu?"Anggi terdiam."Anggi, saat anak kita lahir nanti, aku harus menemanimu.""Ya? Boleh, 'kan?""Sura saja bisa masuk, kenapa aku nggak boleh? Masa aku kalah dari Sura?""Atau mungkin, Mina paling percaya sama Sura sehingga Sura boleh masuk, sedangkan kamu nggak paling percaya padaku, jadi kamu nggak izinkan aku masuk?" Dia menggenggam tangan Anggi, duduk di samping sambil terus mengomel tanpa henti.Anggi me
Read more