Anggi bertepuk tangan di samping, memberi semangat. "Pangeran makin hebat saja."Di halaman utama, selain Torus dan Mina, hanya ada Dika yang berjaga di atas pohon. Yang lainnya sudah diperintahkan ke Paviliun Pir untuk menumbuk obat. Torus dan Mina juga menyampaikan pujian.Baru berjalan kurang dari sejam, Anggi sudah menyuruh Luis untuk beristirahat. Luis menahan ketidaknyamanan di kakinya, lalu mengangguk. "Baik, aku dengar kata istriku."Melihat Torus mendorong kursi roda, Luis langsung duduk di atasnya. Setelah masuk ke kamar utama, dia pun mandi.Kemudian, Anggi mengoleskan salep untuknya. Setiap kali momen ini tiba, Luis pasti menatapnya, lalu tak kuasa mengangkat kepala gadis itu dan menciumnya. Hari ini pun tidak berbeda.Mereka berdua terengah-engah sejenak, lalu saling menatap dan tertawa. Wajah Anggi memerah, untuk sesaat tak tahu harus berkata apa. Setelah itu, dia berdiri dan mengambil jarum perak, mulai melakukan akupunktur untuk Luis.Dua hari kemudian, Anggi pergi ke B
Baca selengkapnya