Wulan menenangkan Bayu sejenak. Setelah itu, dia menyuruh orang-orang untuk membereskan sedikit halaman terbengkalai itu, lalu berkata kepada Bayu, "Kak Bayu, kamu tahu betapa sulitnya hidupku di kediaman ini.""Aku akan datang secara berkala untuk menjengukmu. Nanti, aku akan memanggil tabib terkenal untuk memeriksamu. Setelah itu, kita bisa berdiskusi bagaimana cara menyembuhkan kakimu.""Baik, aku ikut saja apa katamu."Karena urusan ini, Wulan baru bisa menyelesaikan semuanya menjelang siang. Kemudian, dia keluar dari Kediaman Pangeran Pradipta dan bersiap untuk menemui Satya.Namun, belum jauh dari pintu, dia sudah melihat Dika menunggang kuda tinggi besar, menghentikan laju di tengah jalan, sama sekali tidak berniat memberi jalan untuk kereta kudanya.Kusir pun terpaksa menghentikan kereta dan berteriak kepada Dika, "Hei, kamu nggak lihat ini kereta dari Kediaman Pangeran Pradipta?"Dika mengangkat alis. "Lalu kenapa? Apa perlu aku memberi jalan hanya karena kalian membawa Putri?
Baca selengkapnya