Terlebih lagi, Luis tidak bisa menyangkal bahwa jika bukan karena Aska, mana mungkin dia punya kesempatan untuk saling mencintai bersama Anggi di kehidupan ini? Utang budi itu sudah tak perlu lagi diucapkan.Melihat wajah tampan dan tegas pria itu tidak tersenyum, Anggi hanya bisa mengangguk pasrah. "Baik, aku bersumpah, selama kamu nggak mengkhianatiku, maka seumur hidup ini aku akan ....""Bukan hanya hidup ini, tapi kehidupan mendatang, sehidup semati, selamanya." Luis memotong ucapannya, seperti mengajarinya kata demi kata.Anggi menarik napas panjang, seolah baru menyadari mengapa pria itu berkata demikian. "Baiklah, sehidup semati, aku akan selalu mencintaimu."Luis segera mengangkat tubuh Anggi dan menggendongnya, lalu menunduk dan mengecupnya, "Dengan janji darimu, hatiku terasa jauh lebih tenang."Anggi tidak berani bertanya, apakah semua ini karena Aska. Tidak berani.Meskipun sudah bertahun-tahun berlalu, Anggi masih mengingat jelas hari ketika dia pergi ke Biro Falak. Segal
Baca selengkapnya