Najwa memberi hormat, "Aku bersedia menari untuk Jenderal, sebagai ungkapan terima kasih atas budi penyelamatan dan perlindungan Jenderal." Senyumannya tampak seolah-olah telah dilatih dengan cermat. Penampilannya begitu menggoda, sekaligus anggun.Setelah itu, dia berdiri lalu berjalan bersama Risa menuju taman bunga."Uhuk, uhuk ...." Tiba-tiba terdengar seseorang batuk.Daud menoleh ke belakang, lalu melihat Sura dan Dika yang wajahnya penuh dengan ekspresi sinis. Dia hanya tersenyum, "Tuan Sura, Tuan Dika, kebetulan sekali.""Nggak kebetulan. Rupanya wanita yang disukai Jenderal memang berbeda dari yang lain," ucap Dika.Apa yang bisa Daud katakan? Dia hanya merasa harus bertanggung jawab pada Najwa. Lagi pula, Daud sering berjumpa dengan Kumar di sidang pagi istana. Lantaran dia telah menolong Najwa sekali, jadi lebih baik sekalian membantunya sampai tuntas."Kalau Tuan Dika datang ke sini, bukankah Putri akan merasa bosan sendirian?"Dika menunjuk ke suatu arah, "Putri juga ikut
Baca selengkapnya