"Tidak perlu," potong Kayla. "Aku sudah cukup dengar." Ia berpaling pada kakaknya. "Reno, ayo pulang. Kau tidak seharusnya berada di sini."Reno mengangguk pelan. Untuk pertama kalinya sejak pembicaraan ini dimulai, ia tampak lega—lega karena ada orang lain yang memahami rasa sakitnya, yang berpihak padanya."Tunggu," Adrian mencoba menghentikan mereka. "Kayla, kau juga sahabatku. Setidaknya dengarkan penjelasan kami.""Sahabat?" Kayla berbalik, matanya nyalang. "Sahabat tidak menikam sahabatnya dari belakang, Adrian. Dan kau," ia menatap Alena, "kau seperti kakak perempuan bagiku. Aku mempercayaimu dengan seluruh rahasiaku. Bagaimana mungkin kau melakukan ini pada kami?"Alena berusaha menjawab, tetapi tidak ada kata-kata yang keluar dari bibirnya yang bergetar. Adrian melangkah maju, berniat untuk merangkul Alena yang tampak akan ambruk kapan saja, tetapi Kayla menghentikannya."Jangan sentuh dia!" serunya. "Kalian berdua suda
Terakhir Diperbarui : 2025-04-25 Baca selengkapnya