Langit siang itu tampak muram, awan kelabu menggantung berat di atas gedung pencakar langit tempat Adrian berdiri. Dari balkon lantai dua puluh, ia menatap hamparan kota Jakarta yang terus bergerak di bawah sana—mobil-mobil melintas, orang-orang berjalan terburu-buru, dunia tetap berputar seperti tak terjadi apa-apa.Namun di dalam dirinya, segalanya telah berhenti.Angin dingin berembus, menyibak rambutnya yang sedikit berantakan. Kemejanya kusut, dasinya terlepas setengah. Ia memandang ke bawah, ke arah jalan raya yang tampak kecil dan jauh, lalu mengembuskan napas panjang."Lucu, ya… dunia tetap berjalan bahkan setelah kau hancur," gumamnya lirih.Ia menunduk, kedua tangannya bersandar di pagar besi balkon yang terasa dingin menusuk kulit. Di kepalanya berputar ratusan suara—wartawan yang berteriak menanyakan tanggapan, para pengacara yang saling berselisih tentang strategi hukum, suara Arman yang panik… dan suara dari masa lalu, yang paling menghantui:"Kekuasaan bukan segalanya,
Last Updated : 2025-11-04 Read more