Binar memutar gelas sampanyenya pelan, memandang para tamu lainnya menelisik. Sesekali ia akan menyesap minumannya dengan kening berkerut. Banyak hal yang mengisi pikirannya. Matthias menyandarkan tubuh di dinding, menyilangkan tangan sambil menatap tajam eka arah Binar, tapi kali ini ada sedikit kerutan di antara alisnya. “Kau bertemu Velda,” ungkap Matthias tanpa basa-basi. Bukan bertanya, tapi lebih seperti pernyataan. “Ya,” jawab Binar datar, tanpa menoleh. “Kau tahu?” “Aku memperhatikan dia sejak awal masuk ruangan. Dia menatapmu seolah ingin membunuhmu lewat tatapan mata,” ujar Matthias datar, penuh perhitungan. "Aku tahu dia merencanakan sesuatu." Binar menghela napas. “Dia menyebut tentang jatuh dari ketinggian, tentang cinta yang terlalu dalam. Aku tahu maksudnya. Dia ingin menjatuhkan Dante ... dan aku sasarannya.” Matthias mendekat, mengambil gelas dari tangan Binar dan meletakkannya di meja. “Kalau kau pintar, kau akan menjauh dari panggung ini, Binar.” Pria itu b
Last Updated : 2025-05-27 Read more