Udara di antara mereka jadi terasa berat. Tika menelan ludahnya sendiri, matanya tak berkedip menatap Alisha—berusaha membaca apakah ini sungguhan atau hanya gurauan level tinggi. Lalu, tawa Alisha meletup. Ringan dan renyah, memecah ketegangan yang menggantung. Ia menggeleng sambil menutup mulut dengan telapak tangan. “Duh, Tika! Mukamu barusan pucat banget, sumpah lucu banget ekspresimu!” Alisha terpingkal, menepuk-nepuk bahu temannya. Tika mendesah panjang, menepuk dada. “Astaga, Al! Kamu tuh ya… kalo mau ngelawak, yang lain aja topiknya! Jantungku kayak mau copot tahu gak!” “Tapi aku serius, loh.” Alisha masih tersenyum, tapi matanya tak bergeser sedikit pun dari wajah Tika. “Ya ampun, udah deh jangan becanda. Nggak lucu,” kata Tika setengah protes, tapi masih terlihat ragu-ragu. Alisha mendekat, mencondongkan tubuhnya, lalu berbisik pelan di telinga Tika, “Gimana kalau memang istri Pak Zayden itu ... aku?” Tika memundurkan tubuhnya sedikit, lalu melipat tangan di dada. “Kal
Last Updated : 2025-04-21 Read more