“Aku tidak bisa lari dan meminta bantuan, Maaf.” Arunika duduk di lantai sambil bersandar di dinding dengan tangan dan kedua kaki yang terikat kuat. Dia menoleh Erik, melihat wajah asisten suaminya yang penuh luka lebam. “Tidak masalah, yang penting kita sudah berusaha,” balas Erik terdengar begitu santai padahal nyawa mereka sedang dipertaruhkan. “Kalau tadi kamu yang lari lebih dulu, kamu pasti bisa. Bukannya malah aku,” ucap Arunika penuh penyesalan. Erik menoleh Arunika, melihat istri atasannya yang tampak sangat bersalah. “Sudah, jangan merasa bersalah lagi,” ucap Erik, “jika tidak bisa lari, berarti kita hanya bisa menunggu. Aku yakin Pak Raynar akan segera datang dan membebaskan kita.” Mendengar nama suaminya, Arunika menangis sampai membuat Erik menoleh. “Tenanglah, tidak akan terjadi sesuatu padamu,” ucap Erik. Arunika menggeleng, lalu membalas, “Sekarang aku tahu kenapa dia tak menikah dan memilih berpura-pura jadi gay. Pamannya sekejam itu, dia tahu kalau memiliki se
Last Updated : 2025-06-18 Read more