Pagi itu rumah terasa lebih dingin dan sepi dari biasanya. Terbawa oleh penghuninya yang saling diam tidak bertegur sapa.Nasha duduk di balkon, memandangi langit yang masih gelap. Sedang Bima berdiri di belakangnya, membawa dua gelas kopi susu. Nasha yang kecewa dengan sikap Bima. Memilih diam, meskipun tetap berusaha baik-baik saja.Bima mendekat perlahan. Berusaha mencari cela, untuk bisa memulai bicara.“Ini kopi susu favorite kamu, kopinya satu sendok kecil, susunya dua sendok, krimer, dan tanpa gula.” ujat Bima berusaha mencairkan suasana, meskipun sulit.iNasha menerima kopi susu itu tanpa banyak bicara. Ekspresi wajahnya masih tetap dingin dan datar.“Nash….” Bima mendekat dan duduk disebelahnya. Menunduk sesaat, mencari topik bicara. “Aku tahu aku salah. Aku terlalu cepat panik, aku gampang di hasut, dan tidak punya prinsip. Maafkan aku Nash…,”“Tapi aku kecewa sama kamu, Bim. Kamu gampang percaya sama orang lain ketimbang sama istri kamu sendiri.” “Maaf kan aku Nash.” uca
Last Updated : 2025-04-27 Read more