Pagi-pagi sekali, Dipta datang ke rumah Ayunda. Di tangannya ada sebuah paper bag berisi hadiah kecil untuk si kembar, dan sebuket mawar putih yang segar untuk Ayunda—simbol maaf dan terima kasih yang belum sempat ia ucapkan secara langsung.Saat pintu dibuka oleh baby sitter, ia disambut oleh suasana hangat rumah itu. Di ruang tengah, terlihat si kembar sedang bermain dengan riang, diawasi oleh Oma Ola.“Oma,” sapa Dipta sopan sambil tersenyum dan sedikit menunduk.Oma Ola membalas senyum itu ramah. “Ayunda masih belum keluar kamar. Subuh tadi dia bilang ingin libur dulu dari kantor, istirahat seharian.”Dipta mengangguk, memahami sepenuhnya. Lima puluh jam tanpa tidur dan tekanan mental luar biasa tentu cukup untuk melumpuhkan siapa saja.“Biar saya titip ini untuk Ayunda, ya, Oma,” ucapnya sambil menyerahkan buket bunga dan paper bag. Tapi sebelum sempat ditaruh di meja, si kembar menghampiri dan langsung menyapa dengan gembira, “Om Diptaaa!”Dipta tertawa kecil, berjongkok, dan me
Terakhir Diperbarui : 2025-06-03 Baca selengkapnya