Share

Membuka Hati

Penulis: AgilRizkiani
last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-11 20:01:49

Setelah berpikir panjang, Ayunda akhirnya menyadari satu hal: ia tidak bisa terus-terusan diam dalam duka. Apa yang dikatakan oleh Oma Ola memang ada benarnya. Jika Ardan masih hidup dan melihat kondisinya sekarang, mungkin Ardan pun akan merasa sedih melihat Ayunda terus terpukul dan terpuruk dalam bayang-bayang masa lalu.

Jika memang ini jalan hidupku, batinnya, aku harus melanjutkan apa yang sudah digariskan takdir.

Sementara itu, Dipta yang sedang dirawat di ruang berbeda akibat cedera kecil di kakinya, terus memaksa pulang. “Kakiku cuma retak ringan, Dok,” katanya bersikeras. “Kalau terus di rumah sakit, rasanya malah makin terasa sakit. Aku butuh suasana yang lebih tenang.”

Setelah perdebatan kecil dan penandatanganan surat pernyataan, akhirnya dokter mengizinkannya pulang.

Saat keluar dari ruang perawatan, Dipta mendapati William sudah menunggunya. Rupanya Ayunda yang menghubungi William, memintanya membantu mengatur kepulangan Dipta.

William memiringkan kepala, lalu melontarka
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Usai Bangun dari Koma   Perjuangan Cinta

    Pengacara itu berdiri tegak dengan wajah serius. Suaranya tegas namun tenang saat berbicara."Sesuai dengan hasil penyidikan, Siren dijerat dengan pasal berlapis. Bukan hanya penipuan dan pencucian uang, tapi juga terkait kasus narkotika sebagai pengedar. Beberapa kasus lama yang sebelumnya tertutup kini berhasil kami ungkap," jelasnya sambil membuka map cokelat berisi dokumen.Dipta sontak mengerutkan dahi. "Apa? Siren ... pengedar narkoba?" Ia menatap ke depan dengan tatapan kosong, tak percaya dengan apa yang baru saja didengarnya. "Saya hidup bertahun-tahun bersamanya, dan tak pernah sekalipun saya curiga."Ayunda yang duduk di sampingnya menoleh perlahan. Ekspresinya datar namun matanya tampak menyimpan keterkejutan."Kamuflase yang sempurna," gumamnya pelan. "Dia tahu cara menyembunyikan kebusukannya di balik wajah cantik dan senyuman palsunya."Pengacara mengangguk. "Betul. Kami juga sempat terkecoh. Tapi berkat rekaman dan bukti dari salah satu sumber terpercaya, semuanya kini

  • Usai Bangun dari Koma   Oma Ola?

    Pagi itu, suasana rumah tampak hidup dan penuh aktivitas. Cahaya matahari menembus jendela besar ruang makan, memantulkan kehangatan ke seluruh penjuru ruangan.Si kembar duduk manis di kursi makan mereka, tengah menikmati sarapan bersama para babysitter. Suara ceria Elvano dan tawa kecil Aluna menambah suasana pagi yang begitu menenangkan. Para babysitter pun sabar melayani, menyuapi dengan penuh kelembutan sambil sesekali mengajak bermain.Di sisi lain rumah, Oma Ola tampak sibuk di ruang tamunya yang telah disulap menjadi sudut kreatif. Ia sedang membuat konten untuk akun media sosialnya yang belakangan semakin populer. Dengan mengenakan dress sederhana dan riasan ringan, Oma Ola berbicara ke arah kamera ponselnya.“Selamat pagi, semua! Hari ini kita akan bahas menu sehat untuk cucu-cucu tercinta,” ucapnya penuh semangat.Sementara itu, di dapur, Ayunda tengah menyiapkan sarapan tambahan, dibantu oleh dua asisten rumah tangga. Wajahnya terlihat lebih tenang pagi ini. Ia memotong bu

  • Usai Bangun dari Koma   Membuka Hati

    Setelah berpikir panjang, Ayunda akhirnya menyadari satu hal: ia tidak bisa terus-terusan diam dalam duka. Apa yang dikatakan oleh Oma Ola memang ada benarnya. Jika Ardan masih hidup dan melihat kondisinya sekarang, mungkin Ardan pun akan merasa sedih melihat Ayunda terus terpukul dan terpuruk dalam bayang-bayang masa lalu.Jika memang ini jalan hidupku, batinnya, aku harus melanjutkan apa yang sudah digariskan takdir.Sementara itu, Dipta yang sedang dirawat di ruang berbeda akibat cedera kecil di kakinya, terus memaksa pulang. “Kakiku cuma retak ringan, Dok,” katanya bersikeras. “Kalau terus di rumah sakit, rasanya malah makin terasa sakit. Aku butuh suasana yang lebih tenang.”Setelah perdebatan kecil dan penandatanganan surat pernyataan, akhirnya dokter mengizinkannya pulang.Saat keluar dari ruang perawatan, Dipta mendapati William sudah menunggunya. Rupanya Ayunda yang menghubungi William, memintanya membantu mengatur kepulangan Dipta.William memiringkan kepala, lalu melontarka

  • Usai Bangun dari Koma   Mengakui

    Di tengah suasana makan malam yang hangat dan penuh percakapan ringan, tiba-tiba suara gaduh dari luar restoran mulai terdengar. Beberapa kamera menyala, kilatan flash menghiasi kaca jendela. Dalam hitungan detik, belasan awak media menerobos masuk, lengkap dengan mikrofon dan kamera."Ada isu yang beredar bahwa penyebab kerusuhan di perusahaan Anda karena hubungan gelap dengan rekan kerja, Ayunda! Benarkah Anda berselingkuh dari istri sah Anda, Siren?"Pertanyaan itu meluncur tajam, memotong keheningan. Ayunda spontan membeku. Sumpit yang ia genggam di tangan kanan terhenti di tengah udara. Wajahnya pucat.Dipta yang duduk di seberangnya langsung berdiri. Wajahnya mengeras, nadanya tegas namun tetap tenang.“Saya rasa kalian harus tahu fakta yang sebenarnya,” ucap Dipta lantang. “Saya dan Siren sudah bercerai secara sah betahun tahun lalu. Perusahaan mengalami kekacauan bukan karena ‘hubungan gelap’, tapi karena perbuatan kriminal dari pihak Siren—mantan istri saya—yang mencoba membo

  • Usai Bangun dari Koma   Makan Malam

    Pagi-pagi sekali, Dipta datang ke rumah Ayunda. Di tangannya ada sebuah paper bag berisi hadiah kecil untuk si kembar, dan sebuket mawar putih yang segar untuk Ayunda—simbol maaf dan terima kasih yang belum sempat ia ucapkan secara langsung.Saat pintu dibuka oleh baby sitter, ia disambut oleh suasana hangat rumah itu. Di ruang tengah, terlihat si kembar sedang bermain dengan riang, diawasi oleh Oma Ola.“Oma,” sapa Dipta sopan sambil tersenyum dan sedikit menunduk.Oma Ola membalas senyum itu ramah. “Ayunda masih belum keluar kamar. Subuh tadi dia bilang ingin libur dulu dari kantor, istirahat seharian.”Dipta mengangguk, memahami sepenuhnya. Lima puluh jam tanpa tidur dan tekanan mental luar biasa tentu cukup untuk melumpuhkan siapa saja.“Biar saya titip ini untuk Ayunda, ya, Oma,” ucapnya sambil menyerahkan buket bunga dan paper bag. Tapi sebelum sempat ditaruh di meja, si kembar menghampiri dan langsung menyapa dengan gembira, “Om Diptaaa!”Dipta tertawa kecil, berjongkok, dan me

  • Usai Bangun dari Koma   Berhasil

    Akhirnya, perjuangan selama 50 jam membuahkan hasil. Dengan tangan yang masih terpasang infus, Dipta berhasil membobol sistem milik Siren dan membekukan seluruh jaringan digital yang ia kendalikan. Siren, yang saat itu sedang berusaha mentransfer seluruh dana dari perusahaan Dipta ke rekening pribadinya, gagal total. Dana tersebut berhasil dikembalikan, dan semua jejak digitalnya diamankan.Dipta tidak berhenti sampai di situ. Ia sudah merencanakan segalanya. Setelah memastikan sistem kembali stabil, ia langsung mengirimkan tim polisi ke lokasi yang telah dilacak sebelumnya. Siren dan beberapa orang yang terlibat akhirnya berhasil dikepung.Melihat keberhasilan itu, Ayunda tak bisa menahan luapan emosinya. Dengan refleks, ia langsung memeluk Dipta yang masih duduk lemah di kursinya. Pelukan itu spontan, penuh rasa lega dan bahagia.Momen itu sempat membuat semua yang ada di ruangan terdiam. William dan beberapa staf yang melihatnya langsung salah tingkah. Mereka berpura-pura sibuk, me

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status