Surat berstempel segel emas tiba di Balai Utama Desa Kali Bening, pagi-pagi sekali, saat embun masih menggantung di atap jerami dan asap tipis mengepul dari tungku warga. Diantarkan oleh utusan istana sendiri, dikawal dua pasukan berkuda, lengkap dengan pakaian tebal dan lambang Surya Manggala di dada.Raka membaca isi surat itu dengan diam. Namun saat matanya sampai pada kalimat terakhir, ia menarik napas dalam dan mengangguk perlahan.“Apa itu kabar buruk?” tanya Kades Cakra yang berdiri di sampingnya, setengah curiga melihat wajah Raka yang tak berekspresi.Raka menoleh, dan perlahan mengangkat surat itu.“Bukan. Ini pengakuan.”Beberapa jam kemudian, seluruh tokoh penting desa dikumpulkan di balai utama. Dari penjaga gerbang, kepala kelompok tani, pengurus penggilingan, hingga tetua adat hadir duduk bersila di ruang utama, menanti penjelasan dari sang pemimpin mereka.Raka berdiri tegak di tengah ruangan, surat itu kini sudah ditaruh di meja batu. Suaranya tenang, namun terdengar
Terakhir Diperbarui : 2025-05-14 Baca selengkapnya