Hendro menatapnya sekilas, lalu berbicara sambil mengangguk, "Oke."....Mereka berdua lalu tiba di rumah sakit. Begitu masuk ke bangsal VIP, mereka langsung melihat Hana.Hana terbaring di ranjang dengan wajah pucat. Dia mengenakan alat bantu pernapasan dan masih dalam keadaan koma. Pergelangan tangan kanannya dibalut perban tebal, bahkan sampai sekarang masih ada darah segar yang merembes keluar dari balutan tersebut.Saat melihat Hendro datang, Landy segera maju untuk menyapa, "Pak Hendro, akhirnya kamu datang."Namun, ekspresi Landy segera berubah kaku. Sebab, dia juga melihat Wenny yang berdiri di belakang Hendro.Raut wajah Landy langsung berubah. "Pak Hendro, kenapa kamu membawanya ke sini?"Wenny melihat ke arah ibu kandungnya sendiri, Landy, dengan tatapan dingin.Emosi Landy sedikit tak terkendali saat membentak, "Wenny, kamu masih berani datang ke sini?""Tadi malam, Hana merasa sesak di dada. Dia ingin Pak Hendro menemaninya. Kamu tahu jelas, tapi tetap saja menahan Pak Hen
Read more