Beranda / Romansa / Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian / Bab 641 - Bab 650

Semua Bab Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian: Bab 641 - Bab 650

780 Bab

Bab 641

Hana menatap panitia acara sambil berkata, "Panitia acara, aku mau bertanya. Bukankah pesta elite kali ini memang khusus mengundang kalangan terpandang yang masuk dalam daftar orang terkaya Vorbes?"Panitia acara pun mengangguk. "Benar sekali.""Kalau begitu, jika ada seseorang yang nggak masuk dalam daftar orang terkaya Vorbes, bukankah berarti dia menyusup ke dalam acara ini?"Panitia acara langsung membenarkan, "Peserta pesta elite kali ini memang semuanya dari daftar orang terkaya Vorbes. Nggak mungkin ada yang menyusup. Kalau sampai ada yang menyusup, kami akan segera mengusirnya!"Stella menimpali dengan puas, "Pesta elite ini cuma untuk para tokoh besar yang berpengaruh. Kalau ada yang menyusup, jelas akan menurunkan standar pesta ini. Orang seperti itu harus segera dikeluarkan!"Hana menyunggingkan senyum menyindir. "Panitia acara, saat ini ada orang yang menyusup ke pesta elite!""Siapa orangnya?"Hana menunjuk ke arah Wenny. "Dia orangnya, Wenny!"Wenny yang tiba-tiba disebut

Baca selengkapnya

Bab 642

Wenny menatap Hana dan Stella. "Siapa bilang namaku nggak ada di daftar orang terkaya Forbes?""Memang nggak ada. Aku sudah periksa dari awal sampai akhir, nggak ada nama Wenny di situ!"Dalam hal ini, Hana dan Stella merasa sangat yakin bahwa mereka tidak salah. Nama Wenny terlalu mencolok. Kalau memang ada di daftar, mereka pasti sudah tahu sejak lama.Wenny tersenyum tipis. "Tentu saja nama Wenny nggak ada di daftar orang terkaya Forbes. Soalnya aku pakai nama lain."Apa maksudnya?Hana tertegun. "Nama lain? Nama apa?"Stella menimpali dengan tidak sabar, "Wenny, berhentilah membual. Cepat pergi dari sini. Jangan mempermalukan diri sendiri lagi."Wenny menjawab dengan tenang, "Entah siapa yang sebenarnya mempermalukan diri sendiri."Saat itu, perwakilan panitia acara maju dan berdiri di samping Wenny. "Nona Wenny adalah tamu kehormatan utama dalam pesta elite ini. Semua perhatian memang tertuju padanya. Sebagai panitia acara, kami nggak akan membiarkan siapa pun menghina Nona Wenny.

Baca selengkapnya

Bab 643

Bertahun-tahun yang lalu, Hendro memang pernah melihat Wenny.Hana tidak bisa percaya. Dia tidak mau percaya. Dengan suara keras, dia berteriak, "Nggak, ini nggak mungkin. Wenny, kamu pasti lagi membohongiku, 'kan?"Wenny memandang ke arah Hana, lalu tertawa kecil sebelum membalas, "Nona Hana, kamu sekarang adalah putri taipan. Jadi, sebaiknya kamu lebih memperhatikan sikap dan perilakumu. Coba lihat dirimu sekarang, kamu terlihat kehilangan kendali dan terlalu tajam bicaranya."Tubuh Hana langsung menegang.Pada saat itu, tatapan orang-orang di sekitar mulai mengarah padanya. Mereka mulai berbisik-bisik. "Apa mungkin Nona Hana pernah punya masalah dengan Jolin ya? Kelihatannya dia nggak rela melihat orang lain lebih unggul.""Walau Nona Hana memang dilahirkan beruntung dan jadi putri taipan, Jolin benar-benar wanita luar biasa. Dia seperti bintang yang bersinar sejak lahir. Nona Hana tetap nggak bisa dibandingkan dengan Jolin.""Bukan cuma soal kekayaan, kemampuan Nona Hana juga jauh

Baca selengkapnya

Bab 644

Hendro tersenyum tipis. Dia tahu betul, Wenny memang punya kemampuan. Dia tidak perlu bergantung pada pria mana pun. Sebab, dirinya sendiri merupakan orang kaya dan kalangan terpandang.Hendro mengulurkan tangannya. "Jolin, senang bertemu denganmu."Wenny pun menjulurkan tangan dan menjabatnya dengan santai. "Senang bertemu denganmu juga, Pak Hendro."Melihat dua orang itu berjabat tangan di bawah sorotan cahaya lampu yang terang dan mewah, Hana yang berdiri tak jauh pun menggertakkan giginya begitu keras hingga seolah-olah ingin meremukkan rahangnya. Saat ini, seluruh perhatian orang di aula pesta tertuju pada Wenny. Hendro dan semua orang berkumpul mengelilinginya. Sementara itu, Hana dianggap seperti udara dan tak dipedulikan sama sekali.Kenapa setiap kali Wenny muncul, dirinya selalu hanya menjadi daun pelengkap yang menyoroti keindahan bunga utamanya?Sudah tiga tahun berlalu. Kini, Hana sudah menjadi putri taipan. Namun, dia tetap saja tidak bisa mengubah kenyataan ini.Hana ben

Baca selengkapnya

Bab 645

Hendro memandang ke arah Hana. "Yang kamu bilang barusan itu benaran?"Kemudian, dia tertawa pahit seakan mengejek dirinya sendiri. "Aku sangat berharap itu benar."Hana tertegun. "Kamu!""Hana, Wenny nggak perlu merebutku. Soalnya, sejak awal aku memang miliknya. Aku nggak akan menikah denganmu, jadi jangan buang-buang waktumu lagi."Usai berkata begitu, Hendro pun pergi meninggalkan tempat itu.Ucapan itu benar-benar menusuk hati Hana. Kenapa? Di bagian mana dia kalah dari Wenny?....Hendro meninggalkan pesta elite. Dia melihat ke arah Sutinah sambil bertanya, "Wenny pergi ke mana?"Sutinah menjawab, "Pak Hendro, Nona Wenny sudah kembali ke kamarnya."Hendro pun mengangguk. "Kalau begitu, aku akan menyusul ke sana sekarang."Pada saat ini, Eddy datang bersama Ariana untuk menemui Wenny. Eddy mencubit pipi mungil Ariana yang bulat dan lembut. "Ariana, kamu kangen mama ya?"Ariana mengangguk. "Ya.""Kalau begitu, sebentar lagi kita akan bertemu mamamu."Begitu kalimat itu selesai diuc

Baca selengkapnya

Bab 646

Eh? Paman ganteng suka sama seseorang?"Orang yang Paman Ganteng sukai itu orang yang seperti apa?" tanya Ariana dengan rasa penasaran.Hendro menjawab, "Dia cantik, cerdas, berbakat, dan punya aura yang istimewa. Dia benar-benar luar biasa dan bersinar terang."Wah.Ariana membalas sambil tersenyum, "Paman Ganteng, kenapa aku merasa kamu lagi membicarakan mamaku? Mamaku juga orang yang seperti itu."Baginya, Wenny juga bersinar terang.Hendro pun tersenyum. Di mata anak-anak, ibu mereka pasti selalu yang terbaik dan dia bisa mengerti itu.Namun bagi Hendro, di dunia ini tidak ada satu orang pun yang bisa lebih bersinar dari Wenny."Paman Ganteng, apa kamu sudah jadian sama orang yang kamu sukai?"Hendro menggeleng. "Belum. Paman Ganteng masih belum berhasil mendapatkan dia."Ariana mengangguk pelan.Saat itu, mereka sudah sampai di depan kamar nomor 808. Hendro berkata, "Sudah sampai. Paman tekan bel ya."Kemudian, Hendro pun menekan bel pintu.Di dalam kamar, Wenny sedang menunggu ke

Baca selengkapnya

Bab 647

Hendro bertanya apakah Ariana adalah anak Wenny dan Eddy.Bulu mata Wenny bergetar pelan. Dia ingin menjawab, tetapi saat itu Eddy muncul sambil memanggil, "Wenny, Ariana."Begitu menoleh, Hendro langsung melihat Eddy.Ariana langsung berseru manis, "Papa Eddy ...."Ariana memanggil Eddy dengan sebutan papa.Hendro merasa hatinya hancur seketika. Dia tak bisa menahan rasa getir dalam dirinya sendiri. Bahkan, dia tidak mengerti alasan dia melontarkan pertanyaan itu tadi.Padahal, Hendro tahu betul bahwa tiga tahun lalu Wenny memang mengandung anak Eddy. Jadi, sudah jelas bahwa Ariana adalah anak mereka. Hanya saja, kenapa dia masih menanyakan hal itu?Apa yang sebenarnya Hendro harapkan?Eddy berjalan mendekat, lalu mengulurkan tangan. "Ariana, sini. Biar Papa Eddy gendong kamu. Kalau nggak, nanti Mama lelah.""Um, oke."Ariana dengan patuh berpindah ke pelukan Eddy.Sambil menggendong Ariana, Eddy menoleh ke arah Hendro dan menyapa, "Pak Hendro, sudah lama nggak bertemu."Hendro menjaw

Baca selengkapnya

Bab 648

"Bu." Hendro langsung memotong ucapan Bu Renata, "Apa Hana nggak bilang ke Ibu bahwa Wenny adalah Jolin?"Apa?Bu Renata terdiam seketika.Tentu saja Bu Renata pernah mendengar nama Jolin. Mereka semua berada di lingkaran sosial yang sama. Nama Jolin sudah terkenal di mana-mana.Namun, Bu Renata sama sekali tidak menyangka bahwa Wenny ternyata adalah Jolin."Jadi Bu, Wenny sama sekali bukan datang ke ibu kota karena aku. Dia datang karena diundang ke pesta elite itu dan kami cuma kebetulan bertemu. Wenny bukan tipe wanita yang bergantung pada pria. Selama tiga tahun ini, dia justru menjalani hidupnya dengan lebih baik."Sebenarnya jauh di dalam hati Bu Renata, dia tidak pernah benar-benar membenci Wenny. Selama tiga tahun ini, setiap kali teringat pada Wenny, yang terlintas di pikirannya adalah sorot mata Wenny yang jernih dan cerdas. Dia benar-benar tak menyangka bahwa Wenny adalah Jolin yang begitu terkenal. Kini, dia berdiri di sisi Hendro dengan begitu anggun dan penuh pesona.Bu R

Baca selengkapnya

Bab 649

Wenny datang ke restoran bersama Ariana. Tak lama kemudian, Yuvi pun tiba.Tiga tahun tak bertemu, penampilan Yuvi hampir tidak berubah. Rambut panjang hitamnya terurai lembut di atas bahu. Itu memberikan kesan polos dan anggun. Wajah kecil berbentuk ovalnya terlihat cerah dan manis. Dari tampangnya saja, sudah terlihat jelas bahwa dia berasal dari keluarga terpandang. Dia benar-benar seperti seorang putri dari keluarga kaya.Yuvi berlari kecil dan mendekat dengan gembira. "Wenny, Ariana!"Wenny langsung memeluk Yuvi erat-erat.Ariana tersenyum manja dengan suara lembutnya. "Wah, Kak Yuvi sekarang lebih cantik dari terakhir kali aku lihat ...."Yuvi berjongkok, lalu dengan senang hati mengecup pipi Ariana. "Ariana, aku ini mama angkatmu. Kamu nggak boleh panggil aku Kak Yuvi, harusnya panggil aku Mama Angkat!"Ariana menimpali sambil tersenyum, "Tapi, Kak Yuvi cantik banget. Kalau kita jalan bareng, orang-orang pasti akan mengira kamu adalah kakakku!""Aduh, manis banget sih mulut Aria

Baca selengkapnya

Bab 650

Yuvi menggeleng. "Nggak pernah. Tiga tahun lalu, dia sempat menelepon dan mengajakku bertemu. Tapi saat keluar rumah, aku sama sekali nggak melihat dia. Sejak saat itu, aku nggak pernah bertemu lagi dengannya."Saat berkata begitu, Yuvi tersenyum miris seperti mengejek dirinya sendiri. "Tiga tahun lalu, dia sudah menikah. Aku pun nggak pernah bertemu lagi dengan Melisa. Mungkin mereka sudah pindah dan tinggal menetap di tempat lain."Wenny memandang Yuvi dengan tatapan penuh empati. "Yuvi, kamu nggak apa-apa, 'kan?"Yuvi menarik sudut bibirnya dan menjawab tenang, "Aku baik-baik saja, Wenny. Hubunganku dan Vincent memang sudah berakhir. Aku nggak akan sedih lagi karenanya."Wenny pun mengangguk, "Kalau begitu, baguslah. Ayo, kita makan."Di saat itu juga, dua orang masuk ke restoran. Mereka bukan orang asing, melainkan Hana dan Stella.Setelah dipermalukan di pesta elite, Hana dan Stella kini janjian untuk bertemu dan makan bersama.Stella berujar dengan kesal, "Ini semua salah Wenny s

Baca selengkapnya

Sebelumnya

...

...

Selanjutnya

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

DMCA.com Protection Status