Victor mencubit pipi Yuvi pelan. "Cepat habiskan sarapanmu. Nanti, aku akan membawamu ke suatu tempat."Yuvi menatapnya penasaran. "Ke mana?"Victor membalas sambil tersenyum misterius, "Belum bisa kuberi tahu. Nanti kalau sudah sampai, kamu akan tahu sendiri."Yuvi menimpali, "Tempat apa sih? Misterius banget!"Setelah keduanya selesai makan, Victor mengajaknya keluar. Setengah jam kemudian, mereka tiba di sebuah mal besar.Yuvi bertanya, "Kenapa kamu membawaku ke mal?"Victor membawa Yuvi masuk ke sebuah butik perhiasan mewah. "Kemarin, kamu bilang aku nggak pernah membelikanmu perhiasan atau berlian, 'kan? Hari ini, kamu pilih sesukamu. Aku yang bayar."Yuvi menaikkan alis indahnya. "Pak Victor murah hati banget hari ini? Kalau begitu, aku nggak akan sungkan."Victor membalas dengan tenang, "Nggak perlu sungkan."Seorang staf datang menyambut dengan ramah. "Pak, Nona, kalian mau membeli perhiasan apa?"Yuvi menunjuk ke arah sebuah gelang giok. "Yang itu saja.""Oke, Nona. Aku ambilk
Read more