All Chapters of Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian: Chapter 991 - Chapter 1000

Yuvi sengaja menutup teleponnya. Selama dia tidak menanggapi, Andreas dan Jessica akan makin gelisah. Cepat atau lambat, mereka pasti akan bertindak nekat. Sekarang, yang perlu dia lakukan hanyalah menunggu.....Saat ini, Jessica sedang bersama Wesley. Melihat Wesley menaruh ponselnya, Jessica segera bertanya, "Wesley, gimana? Yuvi setuju untuk keluar?"Wesley menggeleng. "Nona Yuvi nggak mau keluar. Katanya, dia nggak ada waktu."Jessica langsung mengepalkan tangannya dengan kesal. Lantaran Yuvi tidak mau keluar, berarti dia harus mencari cara lain."Wesley, seingatku kamu bisa masuk ke vila Victor, 'kan? Kamu punya akses sidik jarinya."Wesley memandang Jessica dengan heran. "Jessica, kenapa kamu menanyakan hal itu?"Jessica menjelaskan, "Kak Wesley, sekarang Yuvi nggak mau keluar. Kalau begitu, cuma ada satu cara. Kamu harus membawaku masuk ke vila untuk menemui Yuvi. Selain itu, kamu juga harus menelepon Victor dan membuatnya pergi dari rumah supaya kita bisa punya kesempatan untu

"Oke."Victor mengambil kunci mobilnya, lalu pergi.Setelah Victor pergi, Yuvi keluar dari ruang kerja. Dia berencana kembali ke kamar.Namun tiba-tiba, suara Jessica terdengar dari bawah. "Halo, Nona Yuvi."Yuvi tertegun, lalu menoleh ke arah sumber suara. Dia melihat dua orang yang sangat dikenalnya.Jessica dan Wesley datang ke vila.Yuvi bertanya, "Gimana kalian bisa masuk ke sini?"Wesley menjawab, "Aku masuk dengan sidik jariku."Yuvi langsung mengerti maksud Jessica. Dia tidak menyangka Jessica sampai tega memanfaatkan Wesley seperti ini.Yuvi berucap dengan nada dingin, "Wesley, tadi kamu sengaja menelepon Victor untuk menyuruhnya pergi, lalu membawa Jessica masuk ke sini. Kalau Victor tahu tentang ini, hubungan persaudaraan kalian berdua pasti akan hancur!"Wesley sempat terlihat ragu, tetapi Jessica langsung membentaknya. Dia berujar, "Yuvi, jangan lagi coba memutarbalikkan fakta! Aku dan Wesley melakukan ini demi kebaikan Victor. Kami nggak bisa membiarkan Victor hancur di t

Tatapan Andreas menjadi makin gelap. Dia memang benar-benar menyukai Yuvi, tetapi sikap Yuvi yang keras dan dingin seperti ini membuatnya justru makin marah.Daripada membiarkan Victor mendapatkan Yuvi, lebih baik Andreas sendiri yang menghancurkannya."Yuvi, kalau begitu jangan salahkan aku yang nggak berbelas kasihan! Pengawal, bawa dia pergi!"Begitu Andreas melambaikan tangannya, dua pengawal berbaju hitam segera maju dan menangkap Yuvi. Mereka berusaha membawanya pergi.Yuvi berseru, "Andreas, apa yang kamu lakukan ini melanggar hukum!"Andreas tertawa dingin. "Tenang saja. Semua ini akan kulakukan tanpa ada yang tahu. Aku akan pastikan kamu pergi dengan tenang."Jessica ikut menimpali dengan sinis, "Kenapa masih diam saja? Cepat bawa dia pergi!"Para pengawal berbaju hitam pun menyeret Yuvi keluar.Jessica berbicara, "Pak Andreas, kalau kamu nggak bisa memilikinya, lebih baik hancurkan saja. Jangan biarkan Yuvi mengendalikan hidupmu!"Andreas menjawab datar, "Aku tahu. Jangan sam

Jessica dengan cepat memutus panggilan telepon dengan alasan sinyal buruk. Namun di sisi lain, Wesley merasa ada sesuatu yang tidak beres. Perasaan tidak tenang itu makin kuat, seolah Jessica sedang menyembunyikan sesuatu darinya.Apakah mungkin semua yang dikatakan Yuvi tadi benar?Kalau begitu, sekarang Yuvi sedang bersama Jessica. Apakah dia dalam bahaya?Wesley segera menekan kembali nomor Jessica. Namun kali ini, Jessica tidak mengangkat teleponnya.Yang terdengar hanyalah suara otomatis dingin dari sistem. "Maaf, nomor yang Anda hubungi sedang tidak aktif. Silakan coba beberapa saat lagi."Jessica tidak menjawab panggilannya.Wesley langsung membuka daftar kontak dan menelepon Yuvi.Namun, Yuvi juga tidak mengangkat teleponnya.Suara otomatis yang sama kembali terdengar di ujung telepon. "Maaf, nomor yang Anda hubungi sedang tidak aktif. Silakan coba beberapa saat lagi."Yuvi pun ternyata mematikan ponselnya.Kenapa mereka berdua mematikan ponsel di waktu yang sama?Apakah sesuat

Yuvi mundur beberapa langkah. "Andreas, hentikan kegilaanmu. Ini pembunuhan, ini melanggar hukum!"Andreas menjawab dingin, "Tiga tahun lalu aku hampir membunuh Victor sekali. Kalau begitu, sekarang aku juga bisa membuatmu lenyap tanpa suara!"Bulu mata Yuvi bergetar halus. "Jadi, tiga tahun lalu kamulah yang menyerang Victor!"Andreas menggeram, "Tapi, Victor memang sangat beruntung. Dia bisa-bisanya masih hidup! Bahkan, dia berubah menjadi pengusaha papan atas bernama Victor. Aku benar-benar berharap dia mati!"Yuvi menimpali, "Andreas, sebenarnya tiga tahun lalu kamu melakukan apa pada Victor?"Andreas tertawa sinis, "Tiga tahun lalu, aku suruh orang menculik dia yang sudah terluka parah dengan memasukkannya ke dalam mobil, lalu mendorong mobil itu ke tepi tebing. Aku menyiram wajahnya dengan asam sulfat untuk merusak mukanya, lalu akhirnya mendorong mobil beserta tubuhnya hingga jatuh ke tebing!"Yuvi sebenarnya sudah menebaknya, tetapi ketika benar-benar mendengar seluruh kejadian