“Maaf, ganggu,” ujar Kirana dengan senyum getir di bibirnya. Bahkan suaranya terdengar bergetar dan tertahan. Matanya mengembun, bahkan seakaj tak bisa diajak kerjasama. Dia berharap tak luruh saat ini.Dia berjalan mundur dan berbalik berlari dengan langkah panjang meninggalkan Dirga bersama wanita itu. Perasaannya mendadak kacau, kepalanya semakin berisik setelah melihat kejadian singkat itu. “Bodoh ... Bodoh, apa yang kamu harapkan Ki. Kamu bodoh, nggak ini nggak benar. Ini nggak benar!”‘Dia selingkuh!’‘Kamu nggak pantas buat Dirga!’‘Kamu wanita hina!’‘Kamu kotor, perempuan murahan!’‘Kamu nggak pantas jadi ibu!’‘Dasar anak pembawa sial!’“Nggak ... Nggak, ini nggak bener, ngaaaak!” jerit Kirana setelah menutup pintu kamar.“Sayang, jangan pergi!" teriak Dirga, dia melepaskan wanita yang masih bergelayut manja di pelukannya, tatapannya tak luput dari wajah tampan yang kini mulai merah padam. Dia sadar telah membuat kesalahan besar kali ini, dia menjadi merasa bersalah dengan
Last Updated : 2025-08-20 Read more