"Baiklah. Aku akan coba menghubunginya lagi nanti," kata Florien akhirnya.Vernon menepuk bahunya. "Hati-hati di jalan."Florien hanya mengangguk kecil, tapi pikirannya terus-menerus dipenuhi bayangan Henry. Saat ia, Margarita, dan Rosamaria berjalan keluar dari rumah sakit, kecemasan itu semakin menguat.Di mana kau, Henry?***Angin laut berembus tajam, membawa serta aroma asin yang menyengat. Malam sudah turun sepenuhnya, menyelimuti gudang tua di tepi pelabuhan dalam bayangan pekat.Yolanda berdiri di depan pintu berkarat itu, tubuhnya gemetar bukan karena dingin, melainkan karena sesuatu yang berputar di dalam kepalanya. Ia menatap tangannya sendiri, merasakan bagaimana ujung jarinya sedikit bergetar.Ia menarik napas dalam-dalam, mencoba menenangkan dirinya. Tidak, aku harus tetap fokus. Dengan sedikit ragu, ia mendorong pintu. Engselnya kembali berderit pelan, seperti jeritan samar dari sesuatu yang terkubur dalam gelap.Begitu masuk, ia meraba dinding dengan tangan gemetar, me
Terakhir Diperbarui : 2025-05-29 Baca selengkapnya