Langit senja mulai meredup ketika Aura melangkah memasuki Neon Kafe, tempat yang sejak dulu menjadi saksi banyak kenangan antara dirinya dan sahabatnya, Jessy. Kafe itu tidak terlalu ramai malam ini, hanya beberapa meja yang terisi. Musik akustik mengalun pelan di latar, mengiringi gemerincing sendok dan cangkir. Aroma kopi bercampur kayu manis dan sedikit karamel memenuhi udara, menenangkan siapa pun yang datang mencari pelarian dari dunia luar.Di sudut ruangan, duduklah Jessy, dengan rambut gelombangnya yang selalu tampak anggun walau dibiarkan tergerai begitu saja. Ia tersenyum ketika melihat Aura mendekat, tapi ekspresi matanya menunjukkan bahwa ia tahu, sahabatnya datang bukan sekadar untuk secangkir kopi dan cerita ringan."Kamu telat sepuluh menit," sapa Jessy ringan.Aura tersenyum tipis. "Maaf. Aku... butuh waktu buat meyakinkan diri datang ke sini."Jessy menatapnya tajam namun lembut. “Kamu kelihatan... capek banget, Ra,” katanya lirih. “Capek secara batin.”Aura menganggu
Last Updated : 2025-05-10 Read more