Ammar langsung berdiri saat pintu rumah terbuka dari dalam. Sebuah senyum tipis muncul dibibir pria itu saat sesosok wanita ber-piyama panjang berjalan mendekatinya yang diminta menunggu di kursi teras. "Malam Ana," sapanya menarik kedua sudut bibirnya melengkung. "Malam," jawab Renjana sambil memandang pria yang wajahnya nampak kusut dan lelah. Baru akan menyuruh duduk, tapi sebuah deheman terdengar dari belakangnya. "Khem... khem...." Saat Renjana menoleh, sang kaka sudah berdiri sambil melipat tangan di dada. Wanita itu mendesah berat lalu mengangkat satu alisnya. "Papa berpesan padaku untuk menjagamu," ucap Gio, mengerti arti tatapan sang adik. "Ana, aku ingin bicara berdua saja." Ammar bersuara, mengutarakan keberatannya atas kehadiran Gio. "Aku kakak kandung Ana. Wajib bagiku melindunginya dari semua pria brengs*k yang tak bisa menjaga kesetiannya," sahut Gio menyindir. Merasa tersindir, Ammar mengepalkan kedua tangannya. Kalau saja tidak ada hal penting la
Last Updated : 2025-05-09 Read more