"Terkadang, kau tak diberi waktu bernapas setelah selamat. Karena hidup tak selalu menunggu luka sembuh… sebelum datang ujian berikutnya." --- Pagi itu di ruang kerja Bu Ninda seperti biasa tenang. Aroma kopi hitam dan kertas baru menyeruak memenuhi udara. Di dinding, tergantung piagam seminar dan beberapa lukisan bunga. Tapi pagi ini, suasana hatiku sama sekali tidak seindah dinding itu. Bu Ninda meletakkan map biru di atas mejanya, lalu menatapku dari balik kacamata baca. “Panitia seminar nasional sudah mengatur jadwalmu. Gladi bersih H-1. Kamu juga diminta ikut sesi media dengan perwakilan dari kementerian.” Aku menelan ludah. Tanganku terasa dingin. “Saya... saya siap, Bu,” kataku, meski suara itu nyaris bergetar. Tapi dalam hatiku, aku tidak tahu. Apakah benar-benar siap menjadi suara di panggung nasional? Ketika semua mata memandangku bukan sebagai Nadia mahasiswa biasa, tapi sebagai penyintas orang yang pernah dihakimi, disalahkan, dan kini… diminta bicara. --- Malam
Terakhir Diperbarui : 2025-06-26 Baca selengkapnya