“Kenalin, ini teman saya Raditya,” ucap Owen sambil menoleh ke arah dua orang yang duduk di hadapannya, Evan dan Ivy.Di samping Owen, Naufal berdiri tegak dengan senyum ramah. Ia mengangguk singkat lalu menyodorkan tangan ke arah Evan.“Raditya,” kata Naufal.Namun, tidak ada respons. Baik Evan maupun Ivy hanya terdiam di tempat duduk mereka. Evan menatap kosong ke arah meja, sementara Ivy menunduk, seperti sedang berpikir keras tentang sesuatu. Uluran tangan Naufal dibiarkan menggantung di udara, menciptakan kecanggungan di antara mereka. Tingkah keduanya membuat Owen jengkel, terutama kepada Evan. Ia membungkuk sedikit, mendekat ke telinga Evan.“Evan,” bisiknya sambil menyikut ringan lengan pria itu.Evan tersentak kecil, ia buru-buru berdiri dengan senyum canggung yang tersungging di wajahnya.“Oh iya, Evan,” ucap Evan lalu menjabat tangan Naufal sejenak. Naufal mengalihkan pandangannya ke arah Ivy, sekali lagi ia mengulurkan tangannya. Ada tatapan rindu yang terselip di matan
Huling Na-update : 2025-06-11 Magbasa pa