Ivy kembali ke kamar, langkah kakinya terasa berat dan pelan. Seperti yang sudah ia duga, ruangan itu kosong, tak ada tanda-tanda kehadiran Evan. Perasaan sedih perlahan merambat di dadanya. Ia tahu, seharusnya ia tak berharap banyak. Ivy berjalan ke arah tempat tidur dan duduk di pinggirannya. Ia menatap kosong ke dinding, kemudian menarik napas panjang dan mencoba menenangkan pikirannya.“Mungkin emang bener, dia cuma butuh waktu,” gumam Ivy. Tangannya kembali terulur menyentuh perutnya yang masih rata. Ivy menunduk lalu berkata lirih, “Aku pengin bisa cepat-cepat tes DNA, biar semuanya cepat selesai, dan Evan ngga marah lagi.”Ivy berbaring pelan di atas kasur, memeluk bantal sambil menatap langit-langit kamar. Di dalam hatinya, ia tahu perjalanan ini masih panjang. Tapi ia juga sadar, ia harus tetap kuat, bukan cuma untuk dirinya sendiri, tapi juga untuk kehidupan kecil yang sedang tumbuh dalam dirinya.★★★Berhari-hari berlalu dan Ivy melewati semuanya dengan berdiam di dalam
Huling Na-update : 2025-06-19 Magbasa pa