Mi di mangkuk habis tak tersisa, bahkan kuahnya pun sudah diseruput sampai tetes terakhir. Ivy meletakkan sendoknya ke pinggir mangkuk sambil menghela napas puas.“Enak banget! Pantes aja sih, kamu kan punya restoran sendiri,” ucap Ivy.Evan hanya mengangguk pelan, tidak terlalu menanggapi, tapi sorot matanya menunjukkan rasa puas tersendiri.Ivy menyandarkan tubuhnya di kursi, membiarkan perutnya yang kenyang beristirahat. Ia mengusap perutnya pelan sambil menoleh ke arah Evan.Wajah pria itu tampak berkeringat membuat Ivy tertawa. “Kamu keringetan banget,” komentar Ivy.Evan menyeka keningnya dengan tangan lalu menatap Ivy dengan tatapan malas.“Biasa. Chef capek habis masak buat tamu spesial,” balas Evan.Ivy terkekeh pelan, “Dih, gayanya.”Ia lalu menatap Evan yang masih sibuk menyeka keringat dengan tisu.“Kamu emang bener-bener suka masak, ya?” Tanya Ivy dengan nada penuh rasa ingin tahu.Evan menoleh, alisnya sedikit terangkat.“Iya, kenapa emang?” Tanya Evan.“Ya nggak apa-ap
Last Updated : 2025-07-05 Read more