“Pak Teo … aku mau keluar ….” Rintih desah Viana, tubuhnya sudah tidak mampu lagi menahan lidah Teofilano yang memainkan miliknya.“Keluarkan, sayang.”Viana ngos-ngosan mendekati puncaknya sebab Teofilano mempercepat gerakannya.“Aaahhh … Pak Teo … aaaahhh ….” Viana menyemburkan cairannya pertamanya.Galla? tentu saja dia masih kepikiran suaminya itu, tapi di depannya saat ini Teofilano, jadi dia akan menikmati Teofilano. Dan dia akan bertanggung jawab, apapun konsekuensi dan karma buruk dari perbuatannya ini.Sensasi nikmat yang Viana rasakan baru reda, tapi Teofilano sudah mengajaknya mencoba teknik 69. Viana mengerang keras, tidak tahan, jari Teofilano menyusup ke liangnya, memainkan titik G dan C nya.“Ayo sayang, kulum punyaku,” pinta Teofilano karena Viana bolak balik berhenti mengulum miliknya.“Aku nggak bisa dobel konsen, Pak, karena jari Bapak terlalu enak.”Teofilano tertawa mendengar kelugasan Viana. Dia senang dengan pengakuan perempuan itu, meskipun kecewa karena milik
Terakhir Diperbarui : 2025-05-25 Baca selengkapnya