“Mas, lepasin!” Kira memberontak. Ia memukul-mukul punggung pria itu yang memeluknya dengan erat. “Aku benci kamu! Aku benar-benar benci kamu, Mas!” desis Kira dengan napas memburu.“Aku merindukanmu, Kira,” ucap Kai tiba-tiba dengan suara lembut. “Aku sangat merindukanmu.”Pengakuan Kai tersebut membuat Kira sempat terdiam sesaat, ini pertama kalinya ia mendengar kata rindu keluar dari mulut Kaisar.Namun, Kira tak ingin terlena. Ia segera mendorong Kai dengan kasar saat pria itu sedang lengah. “Jangan pernah menyentuhku lagi, Mas! Aku nggak sudi disentuh olehmu!” desis Kira lagi sambil menatap Kai tajam.Kai membeku, tapi tatapannya tak pernah lepas barang sedetik pun dari Kira, membuat Kira secara spontan membuang muka ke arah lain.“Kira, maafkan aku,” bisik Kai, “maaf aku sudah mengecewakanmu.”Kira tersenyum sinis mendengarnya. “Kamu sudah sering meminta maaf padaku, Mas, tapi kamu tetap saja mengecewakanku. Maaf untuk kali ini aku nggak akan tertipu lagi!”“Kira–”“Kamu punya p
Terakhir Diperbarui : 2025-05-16 Baca selengkapnya