Adrian menatap layar laptop di hadapannya, tetapi pikirannya sama sekali tidak fokus pada laporan bisnis yang sedang ia baca. Kepalanya penuh dengan kebingungan. Setelah semua yang terjadi, ia menyadari bahwa ada sesuatu yang harus segera ia putuskan—sesuatu yang bukan hanya menyangkut dirinya, tetapi juga Naira. Ia tahu ibunya, Ny. Veronica, tidak akan pernah berhenti mencoba memisahkannya dari Naira. Wanita itu sudah terlalu dalam mengendalikan hidupnya, dan kini, setelah sekian lama, Adrian merasa cukup. Namun, di sisi lain, ia juga tahu bahwa melawan keluarganya berarti mengorbankan banyak hal, termasuk stabilitas yang selama ini ia pertahankan. Suara ketukan pintu membuatnya tersadar dari lamunannya. Ketika pintu terbuka, Naira masuk dengan ragu. "Kita harus bicara," ucapnya pelan. Adrian menutup laptopnya dan mengangguk, menepuk kursi di hadapannya sebagai isyarat agar Naira duduk.
Terakhir Diperbarui : 2025-03-26 Baca selengkapnya