"Mita!" Aku terenyak, mata mengerjap cepat seolah baru terjaga dari mimpi. "What are you doing?" Apa? Oh! Suara panci di atas meja stainless berbunyi nyaring. Aku segera mematikan kompor, berniat mengangkatnya turun ke island, tapi karena buru-buru, sarung tangan terlupakan. Aku memikik tertahan, menggoyangkan tangan, rasa perih seketika menjalar ke jemariku. Gun berdecak, menggeser tubuhku ke samping dan mengambil alih. "Ini yang kamu sebut kerja?" Para chef lain otomatis menghindar ke sisi kanan dapur, tahu persis bahwa Chef Gun yang terhormat sedang meledak. “M-maaf, Chef…” Aku meringis, meremas jemariku di celemek. Gun mengernyit, dia tampak sangat murka. “Saya pikir—" “Kalau kamu berpikir spaghettinya nggak bakal sematang ini dan keliatan seperti benang kusut. Ini asal rebus." Aku memejamkan mata. Oke, mungkin pastanya agak lembek. Tapi tadi timernya belum berbunyi. “Saya sudah ikuti timer. Mungkin kompor—” "Jangan menyalahkan kompor. Salah kamu yang ng
Terakhir Diperbarui : 2025-05-12 Baca selengkapnya