Sore menjelang malam, setelah kegiatan selesai, Anya dan Reza duduk berdua di teras Ruang Harmoni. Angin sore berhembus pelan, menyejukkan suasana.“Mas,” ucap Anya perlahan, memecah keheningan. “Aku senang kita bisa membangun semua ini bersama. Meski sempat ada banyak ujian, aku merasa tenang sekarang.”Reza menoleh dan menggenggam tangan Anya. “Kita memang nggak bisa menghindari cobaan, Sayang. Tapi aku percaya, asal kita terus terbuka dan jujur satu sama lain, semua bisa kita hadapi.”Anya tersenyum, hatinya menghangat. Ia tahu, perjalanan mereka masih panjang, tetapi dengan pondasi yang kuat seperti ini, mereka bisa menghadapi apapun bersama.Senja perlahan meredup. Lampu-lampu di Ruang Harmoni menyala, menerangi ruangan yang kini menjadi simbol perjalanan baru bagi banyak orang, termasuk mereka berdua.***Malam itu, setelah pulang dari Ruang Harmoni, Anya duduk sendirian di ruang baca rumahnya. Reza sudah lebih dulu tertidur karena kelelahan setelah seharian memandu pelatihan vo
Terakhir Diperbarui : 2025-05-12 Baca selengkapnya