Carol mendengus kesal setelah mendapat perlakuan tidak menyenangkan dari Elkan. Wajahnya terpaku, mata merah, dan napasnya berat. Dia merasa kesal, marah, dan kecewa. Mengapa Elkan begitu tidak menghargainya? Jangankan menghargainya, menerima kehadirannya saja tidak.Carol menarik napas dalam-dalam, mencoba menenangkan diri. Lalu dengan tenang dia meletakkan buket dan paper bag ditangannya ke atas meja Fathur.“Sampaikan pada Elkan aku minta maaf kalau kedatanganku kemari hanya mengganggu. Tapi aku datang dengan tangan terbuka, turut bersimpati dengan apa yang menimpa istrinya,” jelas Carol. “Aku gak menyangka kalau dia akan menanggapi seburuk ini,” lanjutnya.Fathur tidak menanggapi sama sekali, bahkan barang yang diletakkan di mejanya itu dibiarkan begitu saja.“Permisi.” Carol melangkahkan kakinya meninggalkan lantai lima, kembali ke parkiran dan masuk ke mobilnya.Tidak bisa dipungkiri kalau dia datang hanya untuk mencari kesempatan mendekati Elkan, tapi mendapati perlakuan Elkan
Terakhir Diperbarui : 2025-06-02 Baca selengkapnya