Haniyah telah menunjuk Rusli dan Lingga untuk mendampinginya berkunjung ke Cosmo. Ini akan jadi pertemuan pertama untuk Baswara dan Cosmo dalam urusan Bisnis. Haniyah dan timnya akan memperkenalkan varian teh baru dari Baswara untuk didistribusikan di Cosmo Group.Aura ikut mendampingi Haniyah meskipun tidak masuk dalam bagian tim. Dia disana hanya untuk memantau dan mengevaluasi kinerja Haniyah. Keberadaannya di sana pun sudah atas persetujuan dua perusahaan.*Ruang rapat telah disiapkan, Satriya, Arifin, Elkan, Brata dan beberapa staff Cosmo Group telah siap di dalam ruangan menanti kedatangan Haniyah dan Baswara. Sesekali Elkan melirik jam di tangannya sambil mengetuk-ngetuk meja dengan tangan kanannya. Ini pertama kalinya dia akan melakukan rapat bersama dengan Haniyah, sejujurnya dia sangat penasaran apakah Haniyah mampu mmpresentasikan produk yang dia bawa.Kreeek! Pintu ruangan terbuka, semua mata menatap ke arah pintu dan m
Pada akhirnya rencana Ronald untuk membeli saham Cosmo mengalami kegagalan karena tidak satupun pemilik saham bersedia menjual saham mereka setelah Elkan menjalankan strategi terselubungnya mendekati para pemilik saham tanpa sepengetahuan Brata dan kakak-kakaknya.Elkan bukan ingin menjadi orang jahat dengan menjegal niat Ronald untuk ikut berkontribusi dalam kepemilikan saham di Cosmo, yang dia lakukan saat ini hanya untuk menjaga hubungannya dengan Haniyah. Entah kenapa dia cukup yakin kalau niat Ronald memiliki saham hanya untuk memberi jalan Carol untuk mendekatinya.Melihat rencana awalnya tidak berhasil, Ronald akhirnya memutuskan untuk bertemu dengan Satriya, Arifin dan Elkan di tempat yang berbeda. Sekedar melobi mereka untuk membuka pintu kerjasama.Meskipun mendapat tanggapan cukup baik dari Satriya dan Ar
Brata mengumpulkan Satriya, Arifin dan Elkan di satu ruangan yang sama sebelum mengadakan pertemuan terbuka dengan para pemegang saham. Brata menyampaikan keinginan Ronald untuk memiliki saham kembali di Cosmo dan menunggu respon dari mereka bertiga.“Sebenarnya saya gak masalah Om kalau Pak Ronald mau kembali menjadi pemilik saham, asal memang dia melakukannya sesuai prosedur tanpa memaksakan kehendaknya pada pemilik saham yang lain,” tukas Satriya.“Tapi Om khawatir kalau dia ada maksud lain, karena tiba-tiba saja dia datang dan ingin memiliki setidaknya satu persen dari tiap lini, itu artinya dia akan memiliki tiga persen saham di Cosmo Group,” balas Brata.“Tapi Pak Ronald gak pernah bikin ulah kan sebelumnya?” tanya Arifin.
Pertemuan Carol dan ayahnya tidak berlangsung lama, dia hanya sekedar menyampaikan keinginannya untuk kembali bekerja sama dengan Cosmo, apapun caranya. Dia ingin kembali berada di dekat Elkan, dia yakin dengan lebih sering bertemu dengannya, lelaki itu akan kembali luluh padanya dan Elkan akan kembali dalam pelukannya.Permintaan itu sesungguhnya sulit untuk dipenuhi Ronald, kedua perusahaan itu tidak memiliki koneksi apapun sejak awal. Sejak dulu Ronald berada di Cosmo sebagai salah satu pemegang saham setelah dulu pernah membantu Harly, ayah Elkan. Tapi setelah Elkan mengambil alih Cosmo F&B, saham miliknya telah dibeli dan diambil alih Elkan.Rasanya Ronald tidak punya cara untuk mendekati Elkan atau keluarganya lagi. Tapi demi putrinya dia akan mencoba cara lain.“Pagi Pak Ronald, sudah lama sekali kita tidak bertemu,” sapa Brata saat menerima kehadiran Ronald di ruangannya.“Iya, kita sudah lama sekali tidak bertemu. Bagaimana perkembangan Cosmo? Sepertinya anak-anak Harly benar
Carol mendengus kesal setelah mendapat perlakuan tidak menyenangkan dari Elkan. Wajahnya terpaku, mata merah, dan napasnya berat. Dia merasa kesal, marah, dan kecewa. Mengapa Elkan begitu tidak menghargainya? Jangankan menghargainya, menerima kehadirannya saja tidak.Carol menarik napas dalam-dalam, mencoba menenangkan diri. Lalu dengan tenang dia meletakkan buket dan paper bag ditangannya ke atas meja Fathur.“Sampaikan pada Elkan aku minta maaf kalau kedatanganku kemari hanya mengganggu. Tapi aku datang dengan tangan terbuka, turut bersimpati dengan apa yang menimpa istrinya,” jelas Carol. “Aku gak menyangka kalau dia akan menanggapi seburuk ini,” lanjutnya.Fathur tidak menanggapi sama sekali, bahkan barang yang diletakkan di mejanya itu dibiarkan begitu saja.“Permisi.” Carol melangkahkan kakinya meninggalkan lantai lima, kembali ke parkiran dan masuk ke mobilnya.Tidak bisa dipungkiri kalau dia datang hanya untuk mencari kesempatan mendekati Elkan, tapi mendapati perlakuan Elkan
Carol membaca berita di kanal berita online saat dia sedang berada di ruang kerjanya. Tangannya mengepal, sesekali menggebrak meja kerjanya.“Bodoh! Kenapa bisa gagal sih? Padahal dia satu-satunya orang yang bisa aku manfaatkan untuk memisahkan Elkan dan istrinya.”Kalimat itu keluar dari mulut Carol disertai geraman karena kesal. Otaknya berputar, kalau Bara tidak berhasil dia harus cari cara lain untuk memisahkan sepasang suami istri itu, tapi apa?“Kalau aku tidak bisa memisahkan mereka, bagaimana kalau aku mendekati mereka saja?” Carol mulai berpikir licik.“Tapi gimana caranya aku deketin mereka?” tanyanya pada diri sendiri.Carol berdiri, melihat ke luar jendela sa