Danan tersenyum, ia melangkah mendekat, duduk di tepi ranjang kamar penunggu. Danan menatap wajah Joana dengan saksama. Ia sudah berganti pakaian, asisten rumah tangga mereka beberapa saat yang lalu kemari, mengantarkan pakaian ganti dan semua kebutuhan baik Danan dan Joana ataupun Abra. Tangan Danan terulur, ia merasa sangat bersalah pada Joana karena sempat tertarik pada wanita lain, berambisi pada wanita lain. Padahal ia sudah memiliki Joana, apa kurangnya perempuan ini? Ah! Tentu ada kurangnya. Joana terlalu mengepentingkan karier dan pekerjaan, sehingga membuat Danan merasa tersingkir, terabaikan. Tapi seperti apa nasehat Jonathan padanya, Danan akan mencoba menggali dari Joana sendiri, apa yang sebenarnya terjadi dan kenapa bisa jadi begini. Danan menunduk, mencium kening Joana cukup lama, lalu menarik wajahnya menjauh. Danan harus menjaga Abra, meskipun bocah itu kini terlelap, ia tetap tidak boleh membiarkan Abra di luar sendirian. Danan bangkit, melangkah keluar setelah m
Terakhir Diperbarui : 2025-07-08 Baca selengkapnya