Beranda / Romansa / Pesona Ibu Susu Kesayangan Tuan Duda / Ch. 137 Merajut Kembali (2)

Share

Ch. 137 Merajut Kembali (2)

Penulis: Selfie Hurtness
last update Terakhir Diperbarui: 2025-07-08 14:16:21

Danan tersenyum, ia melangkah mendekat, duduk di tepi ranjang kamar penunggu. Danan menatap wajah Joana dengan saksama. Ia sudah berganti pakaian, asisten rumah tangga mereka beberapa saat yang lalu kemari, mengantarkan pakaian ganti dan semua kebutuhan baik Danan dan Joana ataupun Abra.

Tangan Danan terulur, ia merasa sangat bersalah pada Joana karena sempat tertarik pada wanita lain, berambisi pada wanita lain. Padahal ia sudah memiliki Joana, apa kurangnya perempuan ini?

Ah! Tentu ada kurangnya. Joana terlalu mengepentingkan karier dan pekerjaan, sehingga membuat Danan merasa tersingkir, terabaikan.

Tapi seperti apa nasehat Jonathan padanya, Danan akan mencoba menggali dari Joana sendiri, apa yang sebenarnya terjadi dan kenapa bisa jadi begini.

Danan menunduk, mencium kening Joana cukup lama, lalu menarik wajahnya menjauh. Danan harus menjaga Abra, meskipun bocah itu kini terlelap, ia tetap tidak boleh membiarkan Abra di luar sendirian. Danan bangkit, melangkah keluar setelah m
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Linda Damayanti
lagi dong thor...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Pesona Ibu Susu Kesayangan Tuan Duda   Ch. 143 Manis (3)

    "Kalian mau berapa hari?" tanya Reni sembari menatap Asha yang tengah mempersiapkan barang bawaan. "Kata mas Jo sih cuma dua hari, Ma. Lusa kita udah balik kok." jawab Asha yang dengan lincah menyusun baju-baju ke dalam koper. "Nggak sekalian mau honeymoon? Ke Thailand kek, atau mana?"Ditanya begitu, tawa Asha pecah, ia menghentikan sementara aktivitas packingnya. Honeymoon? Agenda itu malah sama sekali belum terpikirkan oleh Asha, meskipun Jonathan sudah berulangkali mendesak, namun bagi Asha, ia perlu memikirkan tempat untuk menikmati momen spesial mereka setelah resmi menjadi suami-istri. "Belum tau mau kemana sih, Ma. Belum ada gambaran." jawab Asha apa adanya. "Ah kalian ini. Nanti kamu keburu hamil, Asha! Makin ribet nanti liburan kalian."Hamil! Wajah Asha memerah. Jujur ia rindu momen di mana tubuhnya akan membengkak sana-sini, sebuah kondisi yang entah mengapa di mata Asha dirinya terlihat jadi begitu seksi. Momen paling membahagiakan seumur hidup bagi Asha, meskipun du

  • Pesona Ibu Susu Kesayangan Tuan Duda   Ch. 142 Manis (2)

    "Udah tidur lagi?" Diana terkejut ketika mendapati Abra sudah kembali terlelap setelah beberapa saat yang lalu sadar. Nata hanya tersenyum, bangkit dari kursi yang ada di sebelah ranjang dan beralih ke sofa. "Kamu tahu apa yang dia katakan tadi?" pancing Nata yang seketika membuat Diana penasaran. "Apa? Memang dia ngomong apa?" Nata menarik napas panjang, ia menyandarkan tubuhnya di sofa, menatap lurus ke jendela kaca yang menampilkan pemandangan di luar gedung. "Tanya orang tuanya di mana. Dia takut mereka bertengkar lagi."Wajah Diana berubah. Antara raut sedih dan iba berbaur menjadi satu. Diana menundukkan kepala. Sedikit trenyuh anak sekecil Abra harus melihat secara langsung pertengkaran kedua orang tuanya, sebuah hal yang cukup traumatis dan tidak layak dilihat oleh anak-anak. "Kamu bilang apa?" kejar Diana berusaha menegarkan hati. "Aku bilang padanya kalau hal itu tidak akan terjadi lagi. Dia tidak akan melihat orang tuanya bertengkar lagi."Hening. Lidah Diana mendad

  • Pesona Ibu Susu Kesayangan Tuan Duda   Ch. 141 Manis

    Obrolan serius dengan bumbu air mata telah berakhir, kamar itu kembali sunyi, bukan sunyi yang sebenarnya. Yang dimaksud sunyi adalah tidak adanya percakapan antar keduanya. Yang ada hanyalah suara penyatuan yang berpadu dengan desah penuh nikmat sama seperti beberapa saat yang lalu. Gunung es di antara mereka telah benar-benar mencair, lenyap tak berbekas dan menghangatkan mereka seketika. Tidak ada lagi kecurigaan, keraguan dan perasaan-perasaan aneh yang membuat keduanya menjadi asing. Perselisihan mereka sudah sampai pada satu titik temu, satu keputusan dan satu kata yang sama. Joana sepakat resign, sepakat bebannya berpindah pada Danan meskipun awalnya dia ragu. Danan pun sama sekali tidak mempermasalahkan tanggungjawab baru yang harus dia pikul sampai tahun depan. Baginya, yang penting Joana akan selalu ada menjadi tempat ternyaman Danan melepas segala penat dan lelahnya ketika habis bekerja. Hanya itu yang Danan minta yang dang istri, tidak lebih. "Setelah ini, berjanjilah

  • Pesona Ibu Susu Kesayangan Tuan Duda   Ch. 140 Rahasia Joana

    Joana ikut memekik ketika Danan menarik dirinya dari bawah sana. Tubuh Joana seketika lemas seperti tanpa daya. Ia hanya pasrah ketika kemudian Danan kembali merayap, menelungkup ke atas tubuhnya dan menciumi Joana dengan penuh nafsu. Tubuh mereka terasa begitu lengket dan gerah, degup jantung keduanya masih belum kembali normal, efek gelombang dashyat yang berhasil mereka daki dan taklukkan barusan. "Aku masih belum ingin berhenti, Na. Kita lanjutkan nanti!" bisik Danan yang membuat Joana tersenyum lebar. "Kita tidak jadi pulang berarti?" tanya Joana yang tentu tidak lupa perintah apa yang diberikan Diana pada mereka. "Siapa bilang kita tidak pulang? Aku pulang, kamu juga. Rumahku itu kamu!"Senyum Joana kembali terukir, dua tangannya memeluk tubuh Danan, membuat lelaki itu kembali menjatuhkan ciuman bertubi-tubi pada wajah dan bibir Joana. "Aku menyesal membuang waktu sia-sia hanya untuk saling adu urat denganmu, Na. Padahal waktu yang sia-sia itu bisa kita manfaatkan senikmat i

  • Pesona Ibu Susu Kesayangan Tuan Duda   Ch. 139 Merajut Kembali (4)

    Room hotel itu masih sama seperti beberapa saat yang tadi, tidak ada yang berubah. Kecuali ranjang yang di atasnya kini beradu sepasang manusia dengan penuh gairah. Satu persatu kain nampak terlempar dari atas ranjang, disusul suara desah yang kini membuat room itu sedikit semarak. AC yang menyala sedari tamu itu masuk, seolah tidak berasa dilihat dari bulir-bulir keringat di tubuh keduanya. Tidak ada yang berani bersuara, kecuali mereka yang nampak memerah membara. "It's been too long, Na. Bohong kalau kamu tak merindukanku!" bisik Danan dengan begitu sensual. Mata mereka bertemu, Joana sudah pasrah di bawah kungkungan Danan, kedua tangannya melingkar di leher Danan, menarik lelaki itu untuk lebih dekat dengannya dan meraup bibir itu tanpa ampun. Tidak ada lagi pertanyaan yang keluar dari masing-masing mereka, bibir itu bertaut, sesekali menciptakan bunyi yang makin membuat suasana memanas. Perlahan tapi pasti, Danan mulai bergerak, merangsak masuk perlahan sembari teta

  • Pesona Ibu Susu Kesayangan Tuan Duda   Ch. 138 Merajut Kembali (3)

    "Kalian balik dulu lah sana!"Danan terkejut, ia menoleh menatap Nata dengan tatapan tidak percaya. "Kok disuruh balik, Pa? Terus si Abra gimana?" tanya Danan tidak mengerti, Abra sudah keluar dari OK, hanya saja dia belum sadar. "Terus fungsi mama sama papamu di sini ini apa, Nan? Kamu sama Joana balik dulu, istirahat di rumah. Nanti sore balik, gantian mama sama papa yang pulang!" titah Diana dengan nada tak mau dibantah. Danan kini menoleh ke arah Joana. Istrinya itu nampak menatap ke arahnya, mereka saling pandang sampai beberapa detik hingga kemudian Danan mengalah. Ia mengangguk pelan sebagai jawaban dari perintah yang diberikan padanya barusan. "Baik kalau begitu, Ma. Kami pamit pulang dulu. Titip Abra ya, Ma."Wajah Diana langsung sumringah, hanya Nata yang tersenyum simpul lantas melangkah menghampiri ranjang Abra, menjatuhkan diri di kursi dan menunggui di sana. "Maaf jadi ngerepotin Mama." desis Joana dengan nada sungkan. "Abra itu cucu mama, nggak ada yang repot buat

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status