"... rasanya ada yang perlu kamu tahu soal dia.”Asha menghela napas panjang, "Nggak perlu, Ta. Aku nggak mau tahu apapun soal dia." ucap Asha tegas. Untuk apa dia tahu perihal lelaki itu? Sangat tidak penting! Asha sudah tidak mau peduli lagi padanya, apapun itu! "Ah ... baiklah, aku kirim ke kamu undangannya, Sha. Jangan khawatir, aku sama mas Geri bakalan datang, nemenin kamu di sana!" ujar suara itu lirih. Asha tersenyum, hatinya menghangat. Kepalanya refleks mengangguk dengan senyum di wajah. "Makasih banyak, ya? Aku bener-bener bersyukur punya sepupu sebaik kamu, Ta!" ucap Asha tulus. "Kita saudara, keluarga kamu udah banyak bantu keluarga aku, Sha. Jadi mungkin ini yang bisa aku lakukan untuk balas semua itu." Ista menjeda kalimatnya, "Aku tutup dulu, ya? Kita ketemu besok di sana!"Tut! Sambungan telepon terputus, disusul notifikasi pesan masuk. Asha segera membuka pesan dari Ista, sejenak Asha tertawa lirih, ia beringsut duduk di sofa tanpa melepaskan pandangan dari fot
Last Updated : 2025-05-10 Read more