"Omanya Bina nggak suka ya, Bu, sepertinya sama saya." Ucap Asha ketika sosok itu sudah melesat keluar. Reni tersenyum, dari ekspresi wajah dan sorot mata, Asha sudah tahu jawaban dari pertanyaan yang dia lontarkan pada Reni. "Itu tidak penting, Sha. Jangan kamu pikirkan. Fokusmu hanya ke Bina, bukan yang lain."Mendengar itu, Asha tersenyum dan mengangguk perlahan. Benar apa yang dikatakan Reni. Tugas dan kewajiban Asha hanya pada Bina. Ia tidak ada urusan dengan entah siapa tadi nama perempuan itu. Asha tinggal di rumah Jonathan, bukan di rumahnya, jadi kenapa Asha harus risau? Hanya saja, melihat wajah perempuan itu, benar-benar membuat Asha bergidik karena teringat pada ibu mertuanya, ah mungkin lebih tepatnya mantan mertua. "Ibu tinggal ke bawah nggak apa-apa, kan? Nanti kalau ada apa-apa, kamu bisa panggil ibu atau Jonathan.""Baik, Bu."Reni mengusap lembut puncak kepala Bina, ia lantas membalikkan badan dan menghilang dari pintu yang ditutup. Sepeninggal Reni, Asha menghe
Last Updated : 2025-04-13 Read more