Kepulangan dari Sumba memberi angin segar dalam hidup Reza dan Nadia. Mereka kembali ke Jakarta dengan energi baru, hati yang lebih penuh, dan ikatan yang semakin dalam. Begitu menjejakkan kaki di apartemen mereka, terasa seperti masuk ke dunia yang berbeda—lebih ramai, lebih bising, namun kini terasa lebih bisa dihadapi.Reza segera disibukkan oleh jadwal tur pameran ke kota-kota besar. Sementara Nadia harus bersiap menghadiri beberapa forum penulis dan diskusi sastra, menyusul pencalonan bukunya dalam nominasi penghargaan nasional. Kehidupan mereka kembali berjalan cepat, namun tidak lagi terburu-buru.Setiap pagi, mereka tetap menyempatkan waktu untuk ritual kecil mereka—sarapan, membaca kutipan, dan saling menyentuh hati sebelum hari dimulai.Namun, tak semua kembali mulus.Dalam salah satu sesi wawancara di televisi, Nadia ditanya dengan nada sinis oleh seorang pembawa acara senior, "Apakah menurut Anda, kisah cinta pribadi layak dijadikan karya sastra? Bukankah itu hanya catatan
Terakhir Diperbarui : 2025-07-02 Baca selengkapnya