Pagi itu, angin laut berhembus pelan menyingkap tirai jendela kamar hotel tempat Nadia dan Reza menginap. Sinar matahari menelusup masuk, menyinari wajah Nadia yang masih terlelap di pelukan Reza. Suara ombak menjadi nyanyian alami yang mendamaikan, seolah ingin menenangkan segala badai yang semalam menggelora di hati mereka.Reza membuka mata perlahan, memandangi wajah Nadia yang tampak tenang dalam tidurnya. Dalam keheningan, ia merasakan rasa syukur yang begitu besar—setelah sekian lama, ia bisa kembali merasakan kedekatan ini, menyentuh kulitnya, mencium harum rambutnya, dan mendengar helaan napasnya begitu dekat.Namun di balik ketenangan pagi itu, ada kegelisahan yang tak bisa ia abaikan. Kata-kata Clarissa semalam masih menggema dalam benaknya. Ancaman yang terselubung manis, namun menyimpan racun yang siap melumpuhkan semuanya."Aku tidak akan tinggal diam kalau kau terus bersama Nadia, Reza," kata Clarissa semalam, sebelum ia meninggalkan restoran tempat mereka bertemu diam-d
Huling Na-update : 2025-06-18 Magbasa pa