Keesokan malamnya, rumah keluarga Bastian tampak lebih sepi dari biasanya. Namun di balik kesunyian itu, mereka tengah sibuk menyiapkan rencana penjebakan. Nanik duduk di ruang tamu, mengenakan blus hijau tua yang sengaja dipilih agar tak tampak mencolok. Gatot sedang membantu memasang alat perekam kecil di balik kerah bajunya. “Kamu jangan sentuh bagian sini,” kata Gatot perlahan, tangannya menepuk pundak Nanik dengan hati-hati. “Ini mic kecil. Suaranya jelas. Kalau dia datang, biarkan bicara banyak. Kalau bisa, pancing dia cerita siapa yang nyuruh.” Nanik mengangguk gemetar. “Saya takut … Pak.” “Tenang, saya akan mengawasi kamu. Kalau dia macam-macam, saya masuk. Ibu Ratna, Pak Bastian, dan Alya juga memantau dari CCTV.” Sementara itu, Alya berdiri di samping Bastian di ruang monitor. Tak jauh dari mereka ada Laras dan Ratna, juga Reza. Di layar, gambar Nanik tampak jelas. “Papa yakin Tommy bakal datang malam ini?” tanya Alya, suaranya cemas. “Kita lihat saja nanti. N
Terakhir Diperbarui : 2025-07-13 Baca selengkapnya