Reza pulang ke rumahnya, di jam delapan malam. Setelah mandi dan sholat Isya, Reza duduk di meja makan bersama ibunya. “Hmm, enak nih,” katanya saat melihat pepes ikan yang sudah tersedia di meja. Dengan segera dia mengambil piring, dan seekor ikan pepes beserta lalapannya. Ibunya juga melakukan hal yang sama. “Bu, Reza udaah bicara sama calon mantu Ibu. Besok malam, kita ke rumahnya, melamar dia secara resmi,” kata Reza. “Aduh, kok dadakan sekali. Kita belum ada persiapan,” kata ibunya dengan ekspresi terkejut. “Ibu tenang aja. Reza udah hubungi teman Reza yang biasa ngurus hantaran buat lamaran. Katanya nggam ribet kok, yang dibawa. Kan masih lamaran. Paling bawah kue-kue, buah, sama cincin. Cincinnya udah Reza beli, urusan kue sama buah, Reza serahkan sama dia. Yang penting, yang terbaik,” kata Reza dengan santai. “Terus, keluarga kita? Masak cuma kita berdua aja,” kata ibunya kembali melanjutkan makannya. “Ya Ibu hubungi Pakde Tono sama Pakde Salim aja. Nanti Reza kirim on
Terakhir Diperbarui : 2025-05-05 Baca selengkapnya