“Pasti Ibu Lily juga senang bersama Lily,” sahut Tania lembut. “Mungkin, Ibu Lily masih sedikit sibuk. Jadi, Lily harus bersabar sedikit lagi saja.” Tania membuat simbol kecil dengan ibu jari dan telunjuk. Ia mengintip dari celah sempit di antara kedua jari itu. “Sambil nunggu, Lily sama Tante Tania dulu. Mau, enggak?”Lily mulai menarik bibirnya untuk tersenyum. Gadis kecil itu mengangguk kemudian. “Mau!” Tania mendekat pada Lily. Ia memeluk Lily erat, lalu menepuk punggung gadis kecil itu lembut. Lily mulai bercerita tentang apa yang ia lakukan di sekolah, tentang teman-temannya, juga tentang mainan yang baru dibelikan oleh Romi. Tania tersenyum lebar, dan beberapa kali mencubit pipi Lily gemas. Mereka tertawa bersama sampai akhirnya Lily tertidur karena lelah berbicara. “Maaf, malah membuatmu tak bisa beristirahat,” ucap Romi saat menyelimuti Lily. Saat Tania mulai mengobrol dengan Lily, Romi tidak menyela sama sekali. Ia membiarkan Lily dan Tania berbincang tanpa menggangg
Last Updated : 2025-10-14 Read more