“Keadaan pasien tidak baik,” ucap dokter setelah memeriksa. Sonya langsung menoleh pada Tania. Tatapan menuduh, juga menyalahkan, tertuju pada Tania. Sementara Tania, memilih tak merespon dengan apa pun. Ia sudah terbiasa. “Sebaiknya pasien tidak pingsan lagi, atau akan terjadi hal yang tidak diinginkan.” Dokter memberikan peringatan. Tubuh Rafael masih lemah, dan saat bicara dengan Tania tadi, Rafael terlalu memaksakan diri. “Aku enggak apa-apa,” lirih Rafael setelah dokter pamit. Rafael terbaring di atas ranjang dengan selang yang sudah melilit di tangannya lagi.“Istirahat saja dulu,” sahut Tania. Meski Rafael bilang tak apa, Tania tak yakin keadaan Rafael baik. “Iya.” Rafael mengangguk. “Kamu juga istirahat. Udah malam. Pulanglah.”Tania melirik jam yang ditunjuk oleh Rafael. Ia tidak sadar waktu sudah banyak berlalu. Tania tahu jika ia harusnya pergi. Tapi jika nanti ia beranjak dari sini, apa mereka bisa bertemu lagi?“Aku bisa tetap tinggal,” ucap Tania keras kepala. Ia
Last Updated : 2025-11-08 Read more