Arya berdiri terpaku di lorong gelap itu. Kata-kata dalam buku hitam masih terngiang di pikirannya: “Kapten Arya tidak pernah ada.” Bagaimana mungkin? Selama ini, ia merasa nyata. Setiap langkah yang ia tempuh, setiap pertarungan yang ia hadapi, semua terasa seperti bagian dari hidupnya.Namun, jika ia memang tidak pernah ada… siapa yang telah menulis takdirnya?Dari bayangan lorong, suara samar kembali bergema. "Kau tidak seharusnya membaca itu." Suara itu dalam dan bergema, seolah berasal dari segala arah. Arya menoleh cepat, matanya menelusuri setiap sudut, namun tidak ada siapa pun."Siapa kau?" tanyanya lantang.Tidak ada jawaban.Namun, udara di sekitarnya berubah. Lorong yang tadinya terasa hening kini dipenuhi desiran angin yang muncul entah dari mana. Rak-rak buku di sekelilingnya mulai bergetar, seakan sesuatu yang tak kasatmata bergerak melewatinya.Arya menggenggam pena di tangannya erat. Ia tahu, ini
Last Updated : 2025-04-05 Read more