“Hadirin sekalian, sudah waktunya makan siang! Kerja keras bukan berarti kita boleh menunda lapar. Kita bahkan belum merayakan momen tim ini. Ayo, ayo, aku yang traktir deh.” Gusti, yang baru saja kembali dari kamar kecil, berdiri menyandar dengan dramatis pada kusen pintu sembari merapikan dasi kupu-kupu merah jambunya dengan gemulai.Lila, Rhea, dan Rinjani yang sedang sibuk di mejanya masing-masing hampir secara bersamaan menoleh ke sumber suara. Ekspresi Lila geli menyadari ajakan Gusti untuk traktiran makan siang. “Kamu? Mentraktir kami semua?” Lila mengangkat alisnya. “Apa ini situasi ‘aku yang traktir’ tapi akhirnya semua orang membayar sendiri-sendiri?”Gusti berpura-pura tersinggung, meletakkan tangan di dadanya. “Lila, kau melukai hatiku! Tawaranku tulus, setulus seleraku untuk bonne cuisine.”“Ha-ha-ha. Tidak, tidak. Aku yang akan mentraktir kalian.” Lila menyahut cepat,
Terakhir Diperbarui : 2025-06-04 Baca selengkapnya