Lizbeth melepaskan ciuman hangat itu, wajahnya merona menatap Lucien dengan tatapan lembut. Lucien terdiam, mendekatkan wajahnya dan mencium bibir Lizbeth. Bibir mereka saling bertautan hangat, Lizbeth memeluk Lucien.Setelah ciuman hangat itu terlepas, Lucien dan Lizbeth mengulas senyuman. “Pakai krim ini setiap hari, kamu akan segera sembuh.” “Lucien, terima kasih.”Lucien tersenyum seraya mengelus rambut Lizbeth. “Antara kita tidak perlu ada terima kasih. Lagi pula sudah seharusnya.” Lucien mengecup kening Lizbeth, hati Lizbeth menghangat. Senyuman mengembang di wajahnya, kepalanya menunduk. Lucien pun meninggalkan kamar Lizbeth dan masuk ke kamarnya sendiri.***Keesokan paginya, sinar matahari menerobos lembut melalui tirai jendela besar. Lizbeth membuka mata perlahan, mengerjapkan pandangan sejenak sebelum nyawanya semuanya terkumpul. Rasa hangat masih menyelimuti tubuhnya, dan kaki yang semalam sakit, kini terasa lebih ringan.“Krim yang dibawa Lucien, sangat mujarab.”Lizbet
Last Updated : 2025-05-10 Read more