Home / Romansa / Pria 'Shift Malam' / Chapter 21 - Chapter 30

All Chapters of Pria 'Shift Malam': Chapter 21 - Chapter 30

87 Chapters

Bab 21: Bentrok Dengan Tokoh Preman

Sejak saat itulah, Gonto kapok dan tak berani lagi dengan Amang.Dan orang inilah dulu yang menolong Rey dari ‘siksaan’ Gonto Cs. Apalagi kini Rey makin akrab dengan Amang, sehingga Rey aman di sini.Rey pun berlatih mulai dasar, ibarat sekolah, dia mulai taman kanak-kanak, tak bisa instan langsung ke sekolah menengah. Amang sangat disiplin dan tegas!“Segala sesuatu tak bisa grasa-grusu, semua tergantung ke uletan kamu,” cetus Amang dan Rey pun mengangguk.Rey ternyata memiliki kesabaran yang mengagumkan hati Amang, pemuda ini tak pernah mengeluh dengan latihan keras yang Amang ajarkan.Rey seolah mengejar ketinggalannya selama bertahun-tahun.Awal-awalnya dia merasa sangat berat dan tersiksa, Amang ternyata tak kenal kompromi dalam melatihnya.“Kalau kamu tak sanggup bilang saja, aku tak memaksa,” cetus Amang.“Tidak, tetap lanjut,” sahut Rey dan Amang pun tersenyum senang.Fisiknya terkuras habis, tapi di satu sisi, Rey pun kini makin lahap makan, tak peduli menunya seadanya, karena
last updateLast Updated : 2025-04-16
Read more

Bab 22: Pertarungan Brutal

Kalau dulu Rey akan cuek saja dan tidak peduli siapapun yang ribut. Tapi kini beda, rasa pedenya membuat Rey mendekati keributan ini.Seorang pria bertato terlihat terkapar di hajar Gonto Cs.“Hei cukup, bisa mati orang itu!” tegur Rey.“Hehh…kamu tak usah ikut campur, walaupun kamu anak buah Amang, blok di sini wilayahku,” bentak Gonto, seakan penegasan agar Rey tak perlu ikut campur.Rey yang diam-diam masih kesal karena makanannya pernah di sepak Gonto dan kepalanya pernah di geplak preman ini juga dulu awal-awalnya di sini sering di palak anak buahnya, kini sama sekali tak takut.Dia melihat orang yang di hajar ini agaknya seorang tahanan baru, pria setengah baya ini setengah pingsan.“Aku tak ingin ikut campur urusan kalian, tapi…ku rasa tak usahlah menghajar orang sampai mau mampus begitu!” celetuk Rey.“He-he-he…mulai ngelunjak kamu yaa, mentang-mentang jadi anak buah di tua Amang itu.”Gonto mendekati Rey dan ketika bermaksud akan tarik krah baju anak muda ini, secara tiba-tiba
last updateLast Updated : 2025-04-16
Read more

Bab 23: Rencanakan Kabur

Pria yang di hajar kelompok Gonto, kelompok preman di Lapas ini, kini sedang jalani perawatan, usai di hajar Rey. Dan setelah sembuh akan di kirim ke Nusakambangan, kini di giring ke sel yang di tempati Rey dan Amang, juga 5 orang tahanan lainnya.Kondisinya sudah baikan, begitu melihat Rey, pria ini langsung tersenyum dan mendekatinya. Tentu saja dia tahu berkat Rey lah, nyawanya tertolong.“Terima kasih anak muda,” katanya, lalu salami Rey, juga Amang dan tahanan lainnya, sekaligus kenalkan diri.“Jadi kamu selama ini penguasa wilayah Jakarta Selatan ya Bung Jantra?” Amang buka obrolan.“Begitulah Bang Amang…tapi aku kena apes, yang ku lawan dan hadapi kali ini orang berduit dan miliki kedekatan dengan aparat. Akhirnya aku di vonis 1 tahun dengan tuduhan penyerobotan lahan, padahal kelompok merekalah yang serobot lahan tersebut!” sahut Jantra, sang tokoh preman Jaksel ini.“Hmm…jangan-jangan si Gonto Cs yang di sikat Rey itu sengaja di order buat hajar kamu di lapas ini Jantra,” teb
last updateLast Updated : 2025-04-17
Read more

Bab 24: Kabur dari LP

“Jadi…Bang Jantra sudah tahu rencanaku,” Rey memelankan suaranya, Jantra tersenyum dan mengangguk.Jantra lalu uraikan rencananya buat Rey kabur, kaget juga Rey, tak pernah terpikirkan rencana ini. Amang pun sama, kini niat untuk kabur pun makin di membara di hati Rey.“Aku akan bebas 1,5 bulanan lagi, makanya aku bisa ke sana kemari tanpa ada yang curiga,” kata Jantra lagi, Jantra juga blak-blakan bilang, tidak murah dia sogok seseorang, agar hukumannya di pangkas!“Hampir 250 juta uangku ludes,” cetus Jantra blak-blakan.Akhirnya ketiganya berunding atau lebih tepatnya Jantra beri petunjuk untuk Rey, bagaimana caranya kabur dari LP ini.Dua hari kemudian…Rey kini terlihat pura-pura bertanya bertanya pada seorang sipir tentang pemindahan 70 orang tahanan ke Nusakambangan, yang bakal di lakukan besok hari.Tak lama kemudian si sipir ini kebelet buang air, dia pun meninggalkan Rey yang kembali pura-pura melihat kesibukan rencana pemindahan puluhan napi ini ke Nusakambangan.Para petuga
last updateLast Updated : 2025-04-17
Read more

Bab 25: Kabur ke Kalimantan

Setelah bayar ongkos taksi hampir 300 ribuan, Rey pun kini cari orang yang jual pakaian yang masih buka di tengah malam ini. Harapan Rey terkabul, dia melihat ada yang masih jualan pakaian eks impor dan agaknya bersiap akan tutup, waktu sudah lewat tengah malam.Tanpa basa-basi Rey pilih masing dua kaos, satu jaket denim dan dua celana, plus topi, juga sepatu kets.“Berapa Bang?”“Dua kaos 40 ribu, dua celana jeans 130, 1 jaket 75 dan 1 topi 20 ribu, satu sepatu 75 ribu, satu ransel 40 ribu jadi semuanya 380 ribu Om!”Tanpa ragu Rey cabut uangnya 400 ribu. “Kembaliannya buat Abang, tapi boleh saya ganti pakaian di situ Bang?”“Boleh Om, silahkan, pakaiannya juga aman, sudah saya cuci bersih sebelum di jual, saya jamin tak bakalan gatal, rendamna juga lama!” seloroh si penjual baju eks impor ini dengan wajah sumringah, di saat mau tutup dia dapat rejeki besar.Rey kini duduk di sebuah warung, dia tak lagi pakai baju sipir yang sudah dia buang ke laut, juga sepatunya. Rey kini pakai jak
last updateLast Updated : 2025-04-17
Read more

Bab 26: Norma Si Janda Manis

“Kenapa nggak naik pesawat Norma, kan kamu bawa anak kecil, naik kapal laut ini bisa 4-5 hari loh kita sampainya.”“Ngirit biaya Bang,” sahut Norma enteng. Rey pun senyum, tiket kapal dan pesawat seingatnya bedanya jomplang.Rey dan Norma kini makan malam yang di sediakan kapal ini. Perjalanan panjang pun kini mereka lakoni di kamar 1A ini. Kapal ini akan singgah di dua tempat, yakni di Semarang dan Surabaya.Hubungan mereka kini makin akrab, Aira anak Norma juga tak rewel.Norma ternyata wanita humble dan kalau awalnya dia rada segan dengan Rey yang terlihat pendiam, kini setelah ngobrol dan makin kenal, Norma pun tak ragu lagi, Rey pemuda baik.Rey tentu saja tak mau cerita kalau dia adalah pelarian, juga tujuannya ke Kalimantan adalah untuk bersembunyi sementara.Untuk kelak atur waktu balik ke Jakarta dan bikin perhitungan dengan pemfitnah dirinya.Saking akrabnya, Norma tak segan minta Rey jagakan Aira, kalau dia ke toilet, atau ada yang di kerjakan.Mereka juga kadang jalan-jalan
last updateLast Updated : 2025-04-18
Read more

Bab 27: Candaan Berbuah Goyangan

“Hahh…pingin apa?” sahut Norma pura-pura kaget, padahal dia mulai deg-degan juga. Sebagai wanita yang lama tak bercinta, pelahan nafsunya mulai terbangkit.Rey bukanlah pria polos, dia sangat berpengalaman malah.Walaupun sudah lama tidak keluarkan jurus-jurus cintanya, namun sebagai pria normal dan selama 4 tahunan puasa, hari ini Rey goyah juga.Awalnya Rey tak mau memanfaatkan kesempatan ini. Tapi setan burik memang selalu ada di saat begini.Rey bangkit dan klik mengunci kamar dek VIP mereka ini.Norma menatap saja ulah Rey tanpa bertanya. Rey lalu mendekati kasur Norma dan jongkok.“Bolehkah…giliran aku sekarang?” bisik Rey, lalu mengecup lembut bibir Norma.Norma yang kaget malah menarik wajah Rey dan kini mereka saling melumat.“Sebentar…aku mau pindahkan tubuh Aira!” bisik Norma sambil bangkit tanpa merapikan pakaiannya dan kini dia meletakan Aira di tengah, lalu bangkit dan kembali memagut bibir Rey.“Lakukan sekarang…sekalian yang itu juga Bang!” Norma berbisik dan Rey ters
last updateLast Updated : 2025-04-18
Read more

Bab 28: Bersembunyi di Rumah Norma

“Bang kita carter mobil ke Balongin yaa?”Rey mengangguk saja, dia cek uangnya masih cukup, setelah Norma sebut sewa carter mobil sejuta umat tarifnya 700 ribu rupiah sekali jalan.Rey yang seumur-umur baru kali ini ke Kalimantan Selatan menikmati perjalanan tanpa macet selama hampir 4,5 jam.“Enak juga yaa, ramai tapi tak macet,” ceplos Rey.“Iya Om, Kalimantan beda dengan Jakarta Om,” si sopir carteran nyerocos, hingga Norma senyum kecil.Sepanjang jalan Rey pun mikir, dia tak mungkin hidup numpang dengan Norma. Memalukan laki-laki kalau sampai numpang dengan perempuan, janda punya anak pula, pikir Rey.Norma kini tidur nyenyak bersama baby Aira, tapi Rey tidak!Otaknya terus mikir cari jalan, agar punya penghasilan. “Gunakan keahlian beladirimu untuk jadi duit!” Rey teringat pesan Amang dan juga Jantra saat di LP dulu.“Kalau memang aku di takdirkan harus bertarung agar dapat duit, apa boleh buat!” batin Rey sambil hela nafas.Akhirnya menjelang malam, sampailah mereka di rumah Norm
last updateLast Updated : 2025-04-18
Read more

Bab 29: Angkut Batubara ilegal…!

Rey tak sempat mikir panjang, dia langsung bergerak cepat, sebuah tendangan terukur dan sangat keras di lesakan.Blukkkk…ngeeekkk!Orang yang menusuknya terkapar tak bergerak lagi, pingsan seketika terkena tendangan gledeknya.Dua orang lainnya kembali menyerang Rey, akibatnya pemuda ini marah bukan main, akhirnya Rey pun mengamuk.Blukk…blukk…!Kembali Rey langcarkan tendangan dan juga pukulan keras, akibatnya kedua orang ini terkapar di aspal.“Pergi kalian, muak aku lihat wajah kalian, jangan sampai aku gelap mata dan bunuh kalian bertiga!” dengus Rey, dengan wajah menahan sakit, keduanya mengangkat rekannya yang tadi koma, aroma dendam terpancar di wajah keduanya.Rey tak menggubris mereka, dia lalu bantu sopir truk yang mereka hajar tadi untuk bangkit. “Makasih dek, mereka memang patut di hajar, bukan hanya aku yang jadi korban, juga teman-temanku yang lain!” kata pria setengah tua. Untung saja tidak ada tulangnya yang patah, hanya bengap dan luka lecet saja yang dia terima.“Nam
last updateLast Updated : 2025-04-19
Read more

Bab 30: Dikeroyok Preman

Tepat satu bulan setelah jadi sopir dump truck, hari ini Rey dan Horman kembali beriringan bawa batubara ilegal ke stock file.Rey sengaja tak rekrut kenek, sebab dia pikir penghasilannya masih tak seberapa.Di sebuah jalanan yang sepi, Rey heran Horman hentikan mobilnya. Rey pun menengok dan kaget di depan mereka ada 10 orang yang menghadang mereka.Saat Rey perhatikan, dia kaget ternyata di antara 10 orang itu, ada 3 orang yang dulu dia hajar.“Hmm….komplotan preman ini lagi, agaknya kali ini bosnya yang turun tangan,” Rey pun langsung turun dari truknya dan bergegas ke depan.Horman dan Jay tentu saja tak berani keluar dari truknya dan hanya menonton saat Rey kini mendekati ke 10 preman ini.Hati mereka dag dig dug juga melihat keberanian Rey, yang tanpa takut songsong kelompok preman yang terkenal sadis ini.Pemuda ini sama sekali tak gentar, apalagi dia kini tahu kebal senjata tajam. Sehingga rasa pedenya makin kuat dan kini jiwa Rey makin nekat saja.“Jadi ini orangnya yang beran
last updateLast Updated : 2025-04-19
Read more
PREV
123456
...
9
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status