"Kalau ada yang berani menyebarkan kejadian ini, jangan salahkan aku kalau bertindak kasar!" Wajah Anrez tampak gelap. Sekilas, dia memang terlihat seperti kepala keluarga yang berwibawa.Aura menundukkan alis sedikit. Lalu, terdengar Anrez melanjutkan, "Antar Ghea ke kamarnya dulu."Selesai berkata, dia pun menoleh ke arah Aura. "Kamu ikut aku."Aura menguap. "Ayah, kalau memang ada yang mau dibicarakan, ngomong di sini saja. Ini sudah tengah malam, besok aku masih harus kerja."Anrez mendengus dingin, seolah tidak mendengar sepatah pun dari ucapannya. Dia berdiri dan berkata, "Ke ruang kerja!"Usai bciara, dia langsung melangkah ke atas dengan suara langkah kaki berat yang menggema di tangga. Aura mengangkat alis, tapi akhirnya tetap mengikuti dari belakang. Begitu dia membuka pintu dan masuk, Anrez sudah duduk di balik meja kerja.Kedua tangannya terlipat di atas meja, wajahnya yang tegas itu tampak semakin suram di bawah cahaya lampu yang remang. Aura duduk di sofa seberangnya, lal
Read more